Baca Juga :
Luwu Timur, Batarapos, - Terkait keputusan rapat Komisi Irigasi Kabupaten Luwu Timur pada tanggal 12 April 2018 telah disepakati adanya perubahan pola tanam pada musim tanam ke II yakni musim tanam pada bulan April-September 2018, perubahan pola tanam ini hanya berlaku pada lima kecamatan yakni, Kecamatan Mangkutana, Tomoni, Tomoni Timur, Wotu dan Burau, Adanya perubahan pola tanam ini dikarenakan adanya pembangunan/pekerjaan rehabilitasi saluran induk daerah irigasi kalaena terhitung mulai dari BK.1 sampai dengan BK.13 yang akan dilakukan oleh Balai Besar wilayah sungai Ponpengan jeneberang tahun 2018.
Perubahan pola tanam yang dimaksud adalah pengalihan tanaman padi ke tanaman palawija dengan pertimbangan pekerjaan yang akan dilakukan adalah saluran induk yang tidak memungkinkan dilakukan buka tutup air.
Beberapa petani yang ditemui batarapos berharap agar pemerintah mencari solusi demi keberlangsungan pola tanam tanpa harus saling merugikan, pasalnya kata petani, bersawah adalah tumpuan penghasilan mereka, dan banyak petani yang memanfaatkan pinjaman panenan di bank untuk kebutuhan olah sawah, yang mengharapkan panen untuk pelunasan.
Harapan petani tersebut disambut Bupati Luwu Timur (Ir. Muh. Thorig Husler), kepada batarapos, Husler menghimbau kepada para petani khususnya di 5 kecamatan yang dimaksud agar tetap tenang, pemerintah akan mencari solusi dengan semua pihak yang terkait, agar pekerjaan tersebut tidak mengganggu petani saat turun sawah.
"Insya Allah, diupayakan dan dicarikan solusi, dengan semua pihak terkait untuk pekerjaan tersebut tidak mengganggu pekerjaan petani saat turun sawah" kata Husler melalui pesan singkat ke redaksi batarapos.
Upaya pemerintah dalam mencari solusi keberlangsungan dua sisi pekerjaan yang diharapkan tidak merugikan petani dan pembangunan daerah, sangat diharapkan petani khususnya 5 kecamatan yang diperkirakan terkena dampaknya.
Laporan HS
Editor : Astri
:)
:(
=(
^_^
:D
=D
|o|
@@,
;)
:-bd
:-d
:p