Di Anggarkan 15 Juta Ternyata Tower Jaringan Internet Desa Bukan Aset Desa

Baca Juga :

• IKA SMP Mangkutana Ikut Ramaikan HUT RI Ke-74
• Wabup Irwan Dampingi Dirjen Kementerian LHK RI Pantau Limbah PT. Vale
• Husler Hadiri Perayaan Odalan Umat Hindu di Kalaena

Luwu Timur, Batara Pos

Kongkalikong pengadaan jaringan internet Desa di Luwu Timur sebanyak 106 Desa, dinilai kadali masyarakat, pasalnya dari total 15 juta anggaran pengadaan internet Desa, ternyata Tower jaringan bukan aset Desa melainkan milik pengelola.

Hal ini diungkapkan pengelola (Candra)  saat dikonfirmasi, ia menjelaskan jika dari total 15 juta pengadaan jaringan internet Desa tidak termasuk tower atau tiang pipa jaringan, pasalnya penganggaran sesuai RAB tidak mencantumkan biaya tower, melainkan menggunakan dana pribadi pengelola.

" Itu bukan aset Desa, itu saya anggarkan pakai dana pribadi saya karena saya tidak muat dalam RAB, tapi saya rencana mau hibahkan ke pemda" ungkap Candra

Hal ini membuat para kepala Desa khususnya di kecamatan wotu tidak terima atas status tower tersebut, menurut kades pengadaan jaringan internet telah dianggarkan melalui Dana Desa yang secara otomatis seluruh yang berkaitan dengan infrastruktur merupakan aset Desa.

"Kenapa mau aset pengelola sementara Desa yang anggarkan, tentunya Desa yang anggarkan otomatis itu aset Desa, kami para kepala Desa tidak terima itu" kata Kades yang enggan ditulis namanya kepada Batarapos.

Sejumlah pihak menduga, jika status tower internet merupakan aset pengelola bukan aset Desa, hal tersebut merupakan akal bulus pengelola yang dengan rapi menyusun rencana agar Desa tidak semena mena memutus jaringan jika suatu saat jaringan tersebut bermasalah.

Laporan : HS

Editor : Astri