Baca Juga :
Malili, Batara PosKoperasi sebagai sektor ekonomi rill di masyarakat, jangan hanya fokus pada usaha simpan pinjam semata. Masih banyak sektor usaha yang bisa dikembangkan untuk meningkatkan pendapatan koperasi dalam mensejahterakan pengurus dan anggotanya.
Demikian dikatakan Bupati Luwu Timur, HM Thorig Husler saat membuka Rapat Anggota Tahunan (RAT) Koperasi Pegawai Negeri (KPN) Karya Mekar yang mayoritas anggotanya berprofesi sebagai guru ini berlangsung di Aula Hotel Sikumbang Kecamatan Tomoni, Sabtu (03/02/2018).
Menurut Husler, dengan mengembangkan usaha, maka koperasi secara tidak langsung juga akan meningkatkan kesejahteraan pengurus dan anggotanya. Saat ini kata Husler, ada sebanyak 156 koperasi di Kabupaten Luwu Timur. Namun hanya 58 koperasi yang sehat.
"Ciri koperasi yang sehat itu bisa dikatakan yang rutin melakukan RAT. Pasalnya, RAT merupakan bentuk kepatuhan terhadap Undang-undang perkoperasian. Selain itu juga ditinjau dari perkembangan usaha, modal hingga jumlah aset," katanya.
"Saya sangat mendukung pengembangan usaha koperasi dan tidak fokus kepada simpan pinjam semata. Ini penting dilakukan namun tetap memperhatikan resiko," tambahnya.
Dalam kesempatan itu pula, Husler juga menyampaikan terima kasih atas dukungan para Guru sehingga Luwu Timur mendapatkan apresiasi dari Kementerian Pendidikan dengan diminta menjadi narasumber atas kesuksesan meningkatkan kualitas sektor pendidikan, baik dari segi mutu pendidikan hingga konsisten setiap tahunnya mengalokasikan 20 persen dari keseluruhan APBD Luwu Timur untuk meningkatkan sektor pendidikan dalam arti luas.
Sementara Ketua KPN Karya Mekar, Mugiyono mengatakan, hingga saat ini keanggotaan KPN Karya Mekar sudah mencapai 160 orang. Dalam perjalanannya telah memberikan SHU setiap dua tahun sekali kepada seluruh anggota dan memberikan THR sebanyak Rp. 600 ribu.
"Saat ini omset sudah mencapai Rp. 5 Milyar dan jumlah pinjaman mencapai Rp. 700 juta rupiah," katanya.
Mugiyono menambahkan, KPN Karya Mekar juga sudah menerima sertifikasi sebagai koperasi sehat dan telah memenuhi aspek yang memuaskan, baik dari sisi manajemen hingga pengelolaan keuangan. "Rencananya pengurus akan melakukan pengembangan usaha dengan bekerja sama KPR dan menerima pembagian hasil mencapai Rp. 10 juta dari penjualan setiap unit rumah yang terjual. Termasuk membangun rumah kost di Malili. Namun semua tergantung dari kesepakatan RAT ini," jelasnya.
"Kami sangat berhati-hati dalam mengembangkan usaha dan seminimal mungkin menghindari resiko," tutupnya. (HS)