Baca Juga :
Malili, Batara Pos
Pasar tradisional sebagai salah satu aktivitas pelayanan publik perlu mendapat perhatian. Apalagi kebanyakan pasar tradisional masih dikenal dengan stigma kumuh, kotor, semrawut dan bau. Makanya, untuk meningkatkan layanan kesehatan di pasar, Dinas Kesehatan Luwu Timur menggelar pertemuan pengembangan pasar sehat yang di pusatkan di Aula Kantor Camat Malili, Senin (05/03/2018).
Mewakili Bupati, Asisten Pemerintahan, Dohri As'ari mengatakan, peranan pasar sangat penting dalam menunjang pemenuhanan kebutuhan masyarakat. Namun, keberadaan pasar ini sangat penting memperhatikan aspek kesehatan dan lingkungan agar pengunjung atau pembeli yang datang dapat merasa nyaman saat melakukan transaksi di pasar.
Saat ini kata Dohri, ada 19 pasar tradisional di Kabupaten Luwu Timur. Semua pasar ini perlu mendapat perhatian baik dari aspek kesehatan maupun lingkungan. Lanjut Dohri, disadari atau tidak, stigma negatif yang melekat di pasar tradisional disebabkan karena perilaku pedagang, pengunjung maupun pengelola pasar yang selalu mengabaikan aspek kesehatan dan lingkungan.
Makanya dicetuskanlah pengembangan pasar sehat sebagai strategi untuk memperkuat biosekuriti pada rantai pangan yang akan meningkatkan keamanan pangan sejak produksi hingga konsumsi, mendidik produsen, pemasok, pedagang dan konsumen agar kesadaran mereka terhadap resiko keamanan pangan juga semakin baik.
"Itulah pentingnya pertemuan ini agar dirumuskan dengan baik model pengelolaan pasar sehat sehingga setiap orang yang beraktivitas dipasar merasa nyaman," katanya.
Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan, Juleha mengatakan, pengembangan pasar sehat ini sesuai amanat Kemenkes Tahun 2008 tentang Pentingnya Pasar Sehat.
Fokus pembinaan pasar sehat ini meliputi sanitasi pasar, bangunan hingga lingkungan pasar secara umum yang sesuai standar kesehatan dan kenyamanan. Kegiatan pertemuan pengembangan pasar sehat ini diikuti pengelola pasar, sanitarian, Kepala Puskesmas, Kades dan Camat se-Luwu Timur. (HS)