Bone-Bone, Batara Pos
Jelang penarikan, Mahasiswa KKLP Uncok Palopo menggelar pembuatan media tanam hidroponik dan pembuatan pupuk kompos di Aula Lantai II Kantor Camat Kecamatan Bone-Bone, Sabtu (24/2), kemarin.
Banyaknya limbah penggunan barang habis pakai pada rumah tangga membuat mahasiswa berinisiatif melakukan kegiatan tersebut. Bukan karena masyarakat tidak cukup mempunyai lahan bercocok tanam, tetapi terkadang bahan di sekitar layak untuk digunakan sebagai media membuat pupuk kompos.
Baca Juga :
- Bupati Luwu Utara Resmi Serahkan 50 Kunci Rumah Nelayan
- KPU Umumkan Hasil Pilpres, Ini Tanggapan Bupati Luwu Utara
- Ketua Komunitas MBA Bone-Bone Apresiasi Kapolres Luwu Utara
- Personil Polsek Baebunta Bubarkan Pesta Miras di Desa Sassa
- Jelang HUT RI Ke-74, Pemkab Luwu Utara Gelar Rapat Pemantapan
- TNI, Polri Siap Amankan Pemberangkatan JCH Luwu Utara
Ketua Panitia, Chairil, dalam sabutannya mengucapkan terima kasih kepada seluruh peserta yang hadir mengikuti kegiatan tersebut, termasuk ucapan yang sama ia tujukan kepada Camat Bone-Bone, Kades Banyu Urip, Kades Patoloan, dan Lurah Bone-Bone, serta perwakilan para Kelompok Tani (Poktan) dan Kelompok Wanita Tani (KWT). “Terima kasih untuk kita semua atas kesediaannya hadir dan ikut dalam kegiatan KKN kami,” ujar Chairil.
Sementara itu, Camat Bone-Bone Syahruddin mengatakan, pupuk saat ini terkadang langka ditemui. “Biasanya petani susah mendapatkannya, apalagi kalau lahannya sempit maka tentu makin banyak pula pupuk yang harus kita perlukan, baik kimia ataupun kompos,” ungkat Syahruddin.
“Semoga pelatihan ini mendorong kita untuk bisa membuat sendiri di rumah, dan mencontoh dengan baik karena pembuatan pupuk kompos ini sangat berguna karena dapat mengurangi pemakaian pupuk kimia pada tanaman kita. Juga tidak menguras kebutuhan rumah tangga,” ajak Syahruddin.
Selain itu, lanjut Syahruddin, pembuatan media tanam hidroponik pada sayur-sayuran tidak menggunakan lahan yang luas, cukup sederhana dan tidak memakan waktu yang lama untuk membuatnya. “Tak kalah pentingnya adalah bebas dari bahan Kimia. Semoga kita dapat praktekkannya nanti, apalagi harga pupuk yang semakin tinggi,” ujar Syahruddin lagi.
Koordinator Kecamatan Tafsil, menambahkan, pembuatan pupuk Kompos dan media tanam hidroponik adalah salah satu langkah bagi masyarakat dalam menunjang kebutuhan gizi keluarga, tentunya dapat pula menambah pendapatan keluarga, karena hasil dari upaya tersebut akan bisa dipasarkan.
“Harga pupuk kimia yang mahal, membuat petani berpikir untuk membelinya, sehingga dengan adanya pupuk kompos ini bisa menjadi solusi bagi petani. Apalagi dapat menjaga lingkungan agar tetap bersih karena bahan-bahan habis pakai ibu rumah tangga dapat kita gunakan, otomatis pula mengurangi sampah di sekitar kita. Semoga kehadiran kami dapat membantu masyarakat dan pemerintah,” pungkasnya. (Lh/Drs)
:)
:(
=(
^_^
:D
=D
|o|
@@,
;)
:-bd
:-d
:p