Malili, Batara Pos
Pemerintah Kabupaten Magetan Provinsi Jawa Timur melakukan kunjungan kerja (kunker) di Kabupaten Luwu Timur. Lawatan Pemkab Magetan ini dipimpin langsung oleh Bupati Magetan, DR. Drs. Sumantri, MM. Rombongan dijamu Bupati Luwu Timur, HM. Thorig Husler di rumah dinas Bupati, Kamis malam (22/02/2018).
Kedatangan rombongan Bupati Magetan ini untuk menjalin kerjasama dengan Pemerintah Kabupaten Luwu Timur dalam program transmigrasi. "Kami ingin melakukan kerjasama dengan menitipkan warga kami untuk menjadi peserta transmigrasi di Luwu Timur," kata Sumantri.
Menurut Sumantri, berdasarkan informasi yang diperoleh pihaknya, program transmigrasi di Kabupaten Luwu Timur berjalan sangat baik. "Makanya kami datang kemari untuk melihat langsung di lapangan seperti apa program transmigrasi tersebut dijalankan," katanya.
Baca Juga :
- Wabup Irwan Dampingi Dirjen Kementerian LHK RI Pantau Limbah PT. Vale
- Husler Hadiri Perayaan Odalan Umat Hindu di Kalaena
- Dinkes PPKB Sidrap Studi Tiru di Kampung KB Pongkeru Luwu Timur
- DP2KB Lutim Gelar Workshop Advokasi KIE
- Rapat Paripurna DPRD, Husler : Keberhasilan Pengelolaan Keuangan Hasil Kinerja Eksekutif dan Legislatif
- IKA SMP Mangkutana Ikut Ramaikan HUT RI Ke-74
Sumantri juga mengharapkan kunjugan balasan dari Pemerintah Kabupaten Luwu Timur. "Saya menunggu kedatangan bapak Bupati Luwu Timur dan jajaran untuk berkunjung ke daerah kami sekaligus juga saling bertukar informasi, baik itu program maupun kebijakan pembangunan," tambahnya.
Bupati Luwu Timur, HM. Thorig Husler mengatakan, secara umum masyarakat Luwu Timur sangatlah majemuk yang terdiri dari berbagai suku budaya dan adat istiadat. Jika melihat sejarah, kata Husler, hampir sebagian besar wilayah Luwu Timur dihuni oleh masyarakat yang dulunya merupakan warga transmigrasi.
"Makanya banyak orang bilang kalau Luwu Timur ini Indonesia mini. Namun kami sangat bersyukur potensi keberagaman ini terpelihara dengan baik," kata Husler.
Terkait program transmigrasi, kata Husler, Pemkab Luwu Timur menempatkan warga transmigran di salah satu wilayah Mahalona Kecamatan Towuti dengan nama Kawasan Terpadu Mandiri (KTM) Mahalona. Meski dulunya berupa satuan pemukiman (SP) 1 hingga 4 yang dihuni kurang lebih 900 KK, kini statusnya telah berubah menjadi Desa.
Husler mengharapkan agar kerjasama ini tidak hanya fokus di sektor transmigrasi, namun diharapkan bisa menyentuh sektor-sektor lainnya.
Rencananya besok pagi, Jumat 23 Februari 2018, Bupati Magetan dan rombongan akan meninjau langsung kondisi lapangan di wilayah Mahalona. Acara ramah tamah tersebut diakhiri dengan pemberian cindera mata dari kedua belah pihak. (HS)