Wotu, Batarapos
Demi meningkatkan pelayanan terhadap masyarakatnya, Desa Madani Kecamatan Wotu terus menggenjot penambahan pengadaan KIS bagi warganya, sebagaimana yang berlangsung pagi tadi di Aula Kantor Desa Madani, kembali penyerahan 484 KIS dirangkaikan dengan RKPDes, Selasa (26/9/17).
Baca Juga :
- IKA SMP Mangkutana Ikut Ramaikan HUT RI Ke-74
- Wabup Irwan Dampingi Dirjen Kementerian LHK RI Pantau Limbah PT. Vale
- Husler Hadiri Perayaan Odalan Umat Hindu di Kalaena
- Disela-Sela Kepadatan Tugasnya, Bupati Lutim Sempatkan Kunjungi Warganya Yang Terkena Gizi Buruk
- DPRD Lutim Monitoring Pelaksanaan APBD TA 2018 Di Kecamatan Wotu
- Husler Kunjungi Warganya Yang Menjadi Korban Kebakaran
Momen penyerahan KIS juga diikut sertakan Rencana Kegiatan Pembangunan Desa, pasalnya moment tersebut sangat langka dalam mengumpulkan hingga ratusan masyarakat, yang mana RKPDes sangat perlu dihadiri masyarakat.
Penyerahan 484 KIS yang berlangsung merupakan penyerahan yang ke lima kalinya selama dua tahun ini, yang sebelumnya juga dilakukan penyerahan sebanyak 990 KIS warga Desa Madani secara bertahap, yang kini total penerima KIS Masyarakat di Desa Madani sebanyak 1.474 masyarakat, meski demikian masih tersisa 300 masyarakat yang belum menerima KIS dari total masyarakat yang terdaftar sebagai penerima.
Pasca kegiatan penyerahan KIS, Kepala Desa Madani (Juemin, BA) kepada Batarapos mengatakan bahwa, khusus masyarakat Desa Madani sudah sebagian besar menerima KIS sisanya yang masih sekitar 300-an warga akan terus di upayakan, agar seluruh masyarakat Desa Madani yang terkategori layak, dapat menerima KIS secara merata, sebagai penunjang kesehatan masyarakat.
“Desa Madani sudah sebagian besar masyarakat yang dapat KIS, sisanya yang 300 merupakan pendataan baru-baru ini akan terus di upayakan, karena target pemerintah Desa seluruh masyarakat yang berhak harus mendapatkan KIS sebagai penunjang kesehatan” Kata Juemin
Lebih lanjut dikatakan bahwa, rangkaian RKPDes dalam penyerahan KIS ini merupakan moment tepat dalam setiap pembahasan pembangunan desa, karena sangat sulit mengumpulkan masyarakat banyak, selain memanfaatkan moment, karena kami setiap dalam pembahasan pembangunan selalu melibatkan masyarakat banyak. Jelasnya.
Laporan : HS
Editor : Andi Tenri Ajeng