Baca Juga :
(Lingkaran merah pada gambar, posisi tepat sang ibu dan anaknya saat terjadi longsor)
Angkona, Batarapos
Longsor yang terjadi di Desa Maliwowo, Kecamatan Angkona Kabupaten Luwu Timur yang menewaskan sebanyak 7 orang dan 7 orang lainnya luka-luka serta 14 rumah dinyatakan rusak, yang terjadi pada jum’at lalu (12/5/17), sampai saat ini masih meninggalkan kesan dan duka yang mendalam bagi masyarakat luwu timur khususnya masyarakat Desa Maliwowo.
Tahu kah kita, 2 diantara 7 korban yang meninggal dunia saat terjadinya longsor yakni seorang ibu (Sri) dan anaknya (Haikal)8 tahun, meninggalkan kesedihan yang amat mendalam terkhusus kepala Desa Maliwowo dan beberapa warga lainya yang hendak menolong saat itu, dimana sang ibu sebelum tertimbun runtuhan tanah masih sempat meminta tolong kepada warga namun warga yang hendak menolong tak mampu berbuat apa-apa termasuk Kepala Desa Maliwowo sendiri, pasalnya sang ibu dan anaknya saat itu telah tertindis truck dalam kondisi tengkurap.
Menurut keterangan warga dan kepala Desa Maliwowo yang dihimpun di lokasi kejadian, saat sebelum terjadi longsor ke-5 pemilik rumah berada dalam rumah karena saat itu sedang hujan, ada yang tidur dan ada pula yang sudah bangun namun karena hujan, mereka lebih memilih di kamar, saat longsor pertama terjadi mobil truck yang terparkir di depan rumahnya terhantam runtuhan tanah longsor sehingga menjebol dinding rumah dan menindis ibu dan anaknya yang sedang baring, sementara sang suami saat longsor pertama sempat tertolong, sedangkan seorang nenek (Erna) dan Kakek (Darwis) memang sudah tidak terlihat lagi dan tertimbun reruntuhan saat longsor pertama.
Saat warga dan kepala Desa hendak menolong, terdengar suara ibu-ibu meminta tolong, warga pun mendekati sumber suara dan menemukan seorang ibu (Sri) dan anaknya (Haikal) telah tertindis truck dalam keadaan tengkurap, semenatara anaknya berada tepat di dekat ibunya, karena situasi saat itu terancam, warga tidak sempat menyelamatkan sang ibu dan anaknya, Kepala Desa Maliwowo dengan berlinangan air mata hanya mampu memandu sang ibu mengucap kata syahadat dan ingat terhadap Allah, dalam hitungan detik, longsor kedua pun terjadi, warga berlarian termasuk Kades Maliwowo, sehingga sejak longsor kedua terjadi sang ibu dan anaknya sudah tidak terlihat lagi karena tertimbun tanah dan reruntuhan rumah.
“Ibunya minta tolong kasihan, Tolong...,tolong... dengan rasa sedih serta dengan situasi yang tidak memungkinkan saya hanya memandunya, syahadat ki saja bu, ingat ki’ Allah, sedih sekali rasanya melihat warga ku yang butuh pertolongan namun saya tidak mampu berbuat apa-apa” ucap Kades Maliwowo sembari meneteskan air mata.
Tragedi ini tentunya sangat meninggalkan kesan duka yang sangat mendalam, terkhusus pula bagi sang suami yang sempat selamat dalam kejadian itu, yang harus kehilangan istri dan anak tercintanya serta ke dua mertuanya. (Tim)
(Foto : Truck yang menindis korban saat terjadi longsor)