Masamba. BTRpos
Pemerintah Kabupaten Luwu Utara, tidak tinggal diam dalam mengatasi banjir, ini sebuah Penegasan dilontarkan Kepala Pelaksana BPBD, Alauddin Sukri, terkait upaya penanganan banjir di Luwu Utara, sekaligus menjawab tudingan bahwa pemerintah tidak serius dalam mengatasi persoalan banjir yang setiap tahunnya melanda sebagian wilayah di Luwu Utara.
Baca Juga :
“Apa yang kita lakukan kemarin bersama pak Sekda, Kadis PU, serta beberapa Camat dan Kepala Desa yang wilayahnya menjadi langganan banjir, adalah bukti keseriusan pemerintah dalam mengatasi persoalan banjir ini. Pemerintah tidak diam melihat ini,” ujar Alauddin kepada media ini kemarin.
Alauddin menambahkan, Rapat Koordinasi yang dilakukan kemarin adalah bagian terpenting yang bersifat urgen dalam rangka menjawab segala keluhan masyarakat terkait dampak yang ditimbulkan dari meluapnya Sungai Rongkong dan Sungai Walu Walu. “Rapat Koordinasi kemarin itu terkait rencana penanganan Sungai Rongkong dan Walu Walu. Ini sifatnya urgen dan harus tuntas, tidak boleh spot-spot. Semua ini kita lakukan dalam rangka menjawab segala keluhan masyarakat sekaitan dengan dampak yang ditimbulkan dari sungai rongkong dan walu walu,” terang Alauddin.
Saat rapat koordinasi yang dipimpin langsung Sekda Luwu Utara, Ir. H. Abdul Machfud, ada dua fokus penyelesaian yang sifatnya simultan dan terpadu yang harus dituntaskan, yakni penanganan sungai rongkong dan walu-walu, sehingga dibutuhkan dukungan dari semua pihak, utamanya Kepala Desa yang wilayahnya dilalui sungai tersebut. “Saya harapkan ada penanganan simultan dan terpadu dari beberapa pihak terkait, utamanya penanganan sungai rongkong dan walu-walu.
Jadi tolong Kepala Desa yang wilayahnya dilalui kedua sungai tersebut untuk mendukung rencana pemerintah dalam mengatasi persoalan ini. Ini harus tuntas, tidak boleh sepotong-sepotong,” tegas Mahfud. Sementara itu, Suaib Mansyur mengungkapkan, ada dua titik tanggul yang bobol yang menyebabkan air meluap sampai ke Urukumpang. Untuk mengatasi itu, kata Suaib, harus ditanggul ulang.
“Ada dua titik tanggul yang bobol. Titik itulah yang menyebabkan air meluap sampai ke Urukumpang. Yang dilaporkan pak Camat itu akibat tanggul yang bobol di dua titik, yang menyebabkan aliran air sampai ke Cenning. Nah, penanganan kita, ya mau tidak mau harus ditanggul ulang,” terang Kadis PU ini.
Meski sifatnya darurat, lanjut Suaib, penanganan terbaik adalah menanggul ulang dua titik yang jebol itu. Karena menurut Suaib, penanganan sungai rongkong membutuhkan perencanaan jangka panjang dan tentunya butuh biaya yang jauh lebih besar. “Jadi tanggul ini menjadi alternatif terbaik penanganan darurat bencana banjir. Sifatnya memang darurat karena untuk penanganan sungai rongkong dibutuhkan rencana jangka panjang,” pungkas Suaib. (Drs/Lh)