Wilayah perkebunan yang sangat luas di Kabupaten Luwu Utara menjadi salah satu faktor pendorong tingginya produktifitas komoditas perkebunan di wilayah ini.
Baca Juga :
Produktifitas perkebunan yang ada di Kabupaten Luwu Utara terdiri dari komoditas tanaman sagu, kelapa, kelapa sawit, kopi robusta, lada, kakao dan aren.
Data statistik mencatat, di Luwu Utara sektor perkebunan kakao memiliki luas 36.212 ha, tanaman sagu 1.759 ha, kelapa 2.429 ha, kelapa sawit 16.534 ha,kopi robusta 1.209 ha, lada 285 ha dan tanaman aren 304 ha.
Pemerintah Kabupaten Luwu Utara akan berupaya menjadikan potensi perkebunan ini sebagai salah satu sektor yang dapat meningkatkan kesejahteraan rakyat, melalui gerakan Petik Olah Jual Masyarakat Akan Sejahtera, atau di sebut "Polmas".
" Gerakan ini bertujuan untuk mengajak masyarakat khususnya yang bergerak di sektor perkebunan agar tidak hanya memetik dan menjual hasil perkebunannya akan tetapi dapat di olah dengan baik" kata Sekretaris Daerah Luwu Utara, Abdul Mahfud, di Ruang kerjanya, Jumat (10/3).
Menurutnya, dengan pengelolaan pasca panen, akan dapat meningkatkan nilai ekonomis dan nilai sosial. "Contohnya buah pisang, yang dapat dikelolah menjadi kripik, sehingga nilai jualnya akan lebih bertambah"Terang Mahfud.
Selain itu, lanjut mahfud, juga dapat memudahkan distribusi dan penyimpanan, memperpanjang waktu dan jumlah persediaan pangan, serta mengurangi tingkat kerugian. (Drs)
Data statistik mencatat, di Luwu Utara sektor perkebunan kakao memiliki luas 36.212 ha, tanaman sagu 1.759 ha, kelapa 2.429 ha, kelapa sawit 16.534 ha,kopi robusta 1.209 ha, lada 285 ha dan tanaman aren 304 ha.
Pemerintah Kabupaten Luwu Utara akan berupaya menjadikan potensi perkebunan ini sebagai salah satu sektor yang dapat meningkatkan kesejahteraan rakyat, melalui gerakan Petik Olah Jual Masyarakat Akan Sejahtera, atau di sebut "Polmas".
" Gerakan ini bertujuan untuk mengajak masyarakat khususnya yang bergerak di sektor perkebunan agar tidak hanya memetik dan menjual hasil perkebunannya akan tetapi dapat di olah dengan baik" kata Sekretaris Daerah Luwu Utara, Abdul Mahfud, di Ruang kerjanya, Jumat (10/3).
Menurutnya, dengan pengelolaan pasca panen, akan dapat meningkatkan nilai ekonomis dan nilai sosial. "Contohnya buah pisang, yang dapat dikelolah menjadi kripik, sehingga nilai jualnya akan lebih bertambah"Terang Mahfud.
Selain itu, lanjut mahfud, juga dapat memudahkan distribusi dan penyimpanan, memperpanjang waktu dan jumlah persediaan pangan, serta mengurangi tingkat kerugian. (Drs)
:)
:(
=(
^_^
:D
=D
|o|
@@,
;)
:-bd
:-d
:p