Baca Juga :
BURAU, BTRpos
Puluhan orang tua siswa protes terkait masalah Ijazah di SDN. No. 112 Lemo terkhusus siswa tamatan tahun 2015 dan 2016, protes orang tua siswa terhadap penulisan Ijazah yang sangat tidak layak sebagaimana layaknya hasil penulisan tenaga pendidik, bukan hanya itu, dalam penulisan ijazah juga terdapat beberapa yang nomor induknya terbalik, bahkan kertas Ijazah juga ada yang bolong akibat gesekan, dimana penulis yang hendak menghapus huruf atau angka yang dinilai salah namun berdampak pada bolongnya kertas Ijazah.
Diketahui SDN No. 112 Lemo yang di kepalai oleh Hajera Memmeng, S.Pd, pada tahun 2015 lalu dalam penamatan siswa kelas VI sebanyak 41 orang sementara tahun 2016 ini sebanyak 31 orang, yang mana saat ini terdapat sekitar 40-an Ijazah yang penulisan maupun kondisi Ijazah sangat fatal, selebihnya sebanyak 30-an dari total 72 Ijazah belum melayangkan protes, yang kemungkinan belum memperhatikan kondisi Ijazah.
Parahnya, saat di konfirmasi, Kepala Sekolah SDN. No. 112 Lemo Hajera Memmeng, S.Pd, mengatakan jika yang melakukan penulisan terhadap Ijazah bukan tenaga pendidik SDN. No. 112 Lemo, namun yang mengejutkan dari pernyataan Kepsek yakni oknum yang menulis pada Ijazah adalah oknum yang memiliki sangkutan hutang piutang terhadap Kepsek, sehingga Kepsek menyarankan agar si oknum yang enggan dia sebutkan namanya ini, melunasi hutangnya dengan catatan mau melakukan penulisan terhadap Ijazah tersebut “yang menulis ini orang dari wotu ji’ kebetulan di punya hutang sama saya makanya saya suruh dia yang menulis di Ijazah, dengan cara itu hutangnya bisa lunas, masalah itu Ijazah apak bisa ji’ di ganti itu” ungkapnya
Sementara Kepala Desa Kalatiri (Opi Singkalong) yang secara kebetulan berada di SDN. No. 112 Lemo dengan tujuan yang sama, membenarkan jika protes orang tua siswa juga ia terima, yang mana Opi juga telah melihat secara langsung beberapa Ijazah yang rusak penulisannya hingga bolong, sehingga ia menyarankan Kepsek agar mengundang seluruh orang tua siswa untuk memberikan penjelasan, namun justru kebalik, malah Kepsek menyarankan ke Kades agar yang mengundang selaku pihak Desa dan mengetahui selaku Kepala Desa “Protes orang tua siswa sudah sampai ke saya, dan saya sudah lihat beberapa Ijazah yang dimaksud, memang sangat tidak layak, penulisannya pun kocar-kacir, makanya saya sarankan Kepsek agar undang orang tua siswa untuk memberikan penjelasah, ehh..malah sebaliknya saya yang disuruh” kata Opi
Para orang tua siswa akan terus melayangkan protes terhadap pihak sekolah, sebelum ada kejelasan dari pihak sekolah atau dalam hal ini Kepala Sekolah selaku penanggung jawab untuk melakukan pergantian terhadap Blanko Ijazah anak mereka, yang sangat tidak layak, layaknya penulisan Ijazah pada Umumnya. (Red...A.Apr/Idl)
Puluhan orang tua siswa protes terkait masalah Ijazah di SDN. No. 112 Lemo terkhusus siswa tamatan tahun 2015 dan 2016, protes orang tua siswa terhadap penulisan Ijazah yang sangat tidak layak sebagaimana layaknya hasil penulisan tenaga pendidik, bukan hanya itu, dalam penulisan ijazah juga terdapat beberapa yang nomor induknya terbalik, bahkan kertas Ijazah juga ada yang bolong akibat gesekan, dimana penulis yang hendak menghapus huruf atau angka yang dinilai salah namun berdampak pada bolongnya kertas Ijazah.
Diketahui SDN No. 112 Lemo yang di kepalai oleh Hajera Memmeng, S.Pd, pada tahun 2015 lalu dalam penamatan siswa kelas VI sebanyak 41 orang sementara tahun 2016 ini sebanyak 31 orang, yang mana saat ini terdapat sekitar 40-an Ijazah yang penulisan maupun kondisi Ijazah sangat fatal, selebihnya sebanyak 30-an dari total 72 Ijazah belum melayangkan protes, yang kemungkinan belum memperhatikan kondisi Ijazah.
Parahnya, saat di konfirmasi, Kepala Sekolah SDN. No. 112 Lemo Hajera Memmeng, S.Pd, mengatakan jika yang melakukan penulisan terhadap Ijazah bukan tenaga pendidik SDN. No. 112 Lemo, namun yang mengejutkan dari pernyataan Kepsek yakni oknum yang menulis pada Ijazah adalah oknum yang memiliki sangkutan hutang piutang terhadap Kepsek, sehingga Kepsek menyarankan agar si oknum yang enggan dia sebutkan namanya ini, melunasi hutangnya dengan catatan mau melakukan penulisan terhadap Ijazah tersebut “yang menulis ini orang dari wotu ji’ kebetulan di punya hutang sama saya makanya saya suruh dia yang menulis di Ijazah, dengan cara itu hutangnya bisa lunas, masalah itu Ijazah apak bisa ji’ di ganti itu” ungkapnya
Sementara Kepala Desa Kalatiri (Opi Singkalong) yang secara kebetulan berada di SDN. No. 112 Lemo dengan tujuan yang sama, membenarkan jika protes orang tua siswa juga ia terima, yang mana Opi juga telah melihat secara langsung beberapa Ijazah yang rusak penulisannya hingga bolong, sehingga ia menyarankan Kepsek agar mengundang seluruh orang tua siswa untuk memberikan penjelasan, namun justru kebalik, malah Kepsek menyarankan ke Kades agar yang mengundang selaku pihak Desa dan mengetahui selaku Kepala Desa “Protes orang tua siswa sudah sampai ke saya, dan saya sudah lihat beberapa Ijazah yang dimaksud, memang sangat tidak layak, penulisannya pun kocar-kacir, makanya saya sarankan Kepsek agar undang orang tua siswa untuk memberikan penjelasah, ehh..malah sebaliknya saya yang disuruh” kata Opi
Para orang tua siswa akan terus melayangkan protes terhadap pihak sekolah, sebelum ada kejelasan dari pihak sekolah atau dalam hal ini Kepala Sekolah selaku penanggung jawab untuk melakukan pergantian terhadap Blanko Ijazah anak mereka, yang sangat tidak layak, layaknya penulisan Ijazah pada Umumnya. (Red...A.Apr/Idl)



