Baca Juga :
BURAU, BTRpos
Puluhan truck yang melintas di jalan poros Trans Sulawesi yang sedang melakukan aktivitas antar muat material tanah dari salah satu tambang di Desa Benteng Kec. Burau menuju pembangunan Gardu Induk (GI) PLN di Desa Cendana Hijau Kec. Wotu Luwu Timur, kembali resahkan pengguna jalan, soalnya puluhan truck yang melintas tak satupun menutupi material muatannya dengan terpal, sehingga saat melintas debu material berhamburan tertiup angin, yang mana dapat membahayakan pengguna jalan lain utamanya bagi pengenda roda dua.
Meski sebelumnya telah mendapat teguran dari pihak perhubungan dan Satlantas Polres Luwu Timur hingga dilakukan swiping saat itu dan mengamankan beberapa truck yang tidak menutupi material saat sedang antar muat material tanah, karena dinilai melanggar Undang-Undang tentang Lalu lintas dan angkutan jalan, kendati demikian hal tersebut masih terulang sebagaimana yang berlangsung saat ini.
Tidak sedikit pengguna jalan yang mengeluhkan hal tersebut, pasalnya aktivitas ini terus berlangsung secara aktif yang melibatkkan puluhan truck, sebagaimana keluhan pengguna jalan inisial BK kepada Batarapos, saat di jumpai di tepi jalan yang sedang mengusap matanya akibat secara tiba-tiba truck muat material yang berada di depannya menginjak lubang sehingga material tanah mengenai helmetnya tembus ke bagian muka “tadi pas saya lewat saya di salip sama truck, pas di depan injak lubang, tanahnya keluar dan mengenai muka saya, sampai ada yang masuk ke mata, bahayanya juga ini karena rata-rata laju kendaraannya walaupun dalam keadaan berat, andaikan ditutupi mungkin tidak terlalu terbuang tanahnya, saya berharap pihak terkait dapat memberikan teguran untuk para sopir truck ini, jangan sampai nanti jatuh korban baru mau di tindaki” imbaunya
Setelah menemukan pengguna jalan tersebut, awak media langsung menghubungi pengelola tambang (Jumadi) untuk memberikan teguran kepada sopir truck agar menutup material bawaannya dengan terpal, dengan santun Jumadi melalui via handpone menjawab jika dirinya sudah bosan menyarankan menurutnya ia sudah seringkali menyarankan namun tetap di abaikan, ia hanya menyarankan agar menghubungi salah satu penanggung jawab armada (truck) yakni salah seoarang anggota DPRD Luwu Timur “saya sudah bosan tegur pak tapi tidak pernah direspon, sampai-sampai saya sudah adukan ke Polsek, kalau bisa kita langsung hubungi penanggung jawab armadanya, salah seorang anggota DPRD Luwu Timur” kata Jumadi (Red...HS)