Baca Juga :
Luwu Timur - Tewasnya dua Warga Desa Baruga kecamatan Malili kabupaten Luwu Timur usai pesta minuman keras (Miras) beralkohol tinggi jenis Topi Roja yang dioplos dengan jenis minuman berenergi M 150 pada Kamis sore (06/ Juni) menjadi catatan terbaru dan menghentak publik dihari kedua paska lebaran, pasalnya korban tewas adalah kakak beradik yaitu Baharuddin (44) alias Lampar dan Bahtiar (40) keduanya tewas di RSUD Lagaligo setelah tidak sadarkan diri usai pesta Miras.
Atas kejadian itu Bupati Luwu Timur Ir. H. Muh. Thoriq Husler turut prihatin dan menyampaikan Duka yang mendalam, kejadian ini merupakan kejadian yang tak terduga, hal ini disebabkan saat sibuknya umat Islam menyambut Hari raya idul Fitri, sementara dua korban tewas dan lima rekannya justru memilih hari kemenangan itu dengan berpesta Miras disebuah rumah kosong dibilangan jalan Rambutan Desa Baruga yang berhadapan dengan Rumah kepala Desa Baruga Roy Nursyam, atas kejadian ini Husler dengan tegas menyatakan kejadian tidak boleh lagi terulang di Bumi Batara guru.
Kepada Wartawan Husler dengan Nada sedih dan prihatin memerintahkan kepada Satuan Polisi Pamong Praja untuk melakukan operasi terhadap seluruh penjual Miras tanpa pandang bulu.
"Ini tidak dapat ditolerir, jangan nanti makan korban baru kita sesali semua, kejadian ini tidak boleh terulang lagi" ujar Husler sembari meminta peranan seluruh Tokoh Masyarakat dan Tokoh Agama maupun stekholder lainnya, untuk sedini mungkin melakukan tindakan Preventif terhadap keluarga dan lingkungan kita semua.
Kasus pesta Miras yang merenggut dua Nyawa di Desa Baruga kecamatan Malili telah ditangani oleh Polres Lutim, sementara penjual Miras berinisial AGS telah diamankan untuk kebutuhan penyidikan, polres Lutim juga telah melakukan olah TKP dan mengumpul 30 Botol bekas tempat miras jenis Topi Roja yang disita dari TKP , sementara satu korban miras lainnya yaitu Iskandar masih menjalani perawatan intensif di RSUD Lagaligo Wotu kondisinya juga masih kritis. (**)