Baca Juga :
- Baksos, IPMIBAR Bersama Puskesmas Lamuru Lakukan Pemeriksaan Kesehatan Gratis
- Tiba di Makassar, Jenazah IYL Dimakamkan Hari Kamis
- Ini Jumlah Jamaah Calon Haji Jeneponto, Yang Berangkat ke Asrama Haji Sudiang Makassar
- Si Jago Merah Kembali Hanguskan 2 Unit Rumah Panggung, Rata Dengan Tanah
- Sebanyak 346 JCH Berangkat ke Asrama Haji Sudiang Makassar, Ini Harapan Wakil Bupati Jeneponto
- Video : MTs Al-Ihsan Memprihatinkan, Kasek Malas Ngantor
Jeneponto, batarapos.com - Pelayanan adalah salah satu kepentingan pokok sehari-hari bagi masyarakat. Namun jauh dari harapan masyarakat kelurahan Bontoa, karena dalam beberapa hari ini warga lingkungan Bungkeke ke Binamu sangat dikeluhkan dengan pelayanan Kepala Lingkungan maupun Kepala Kelurahan.
Sebut saja Risal, salah satu warga yang mengalami kebobrokan pelayana, sudah sepuluh hari menyetor uang sebesar Rp.500 ribu untuk biaya pengurusan surat keterangan jual beli namun kenyataannya sampai sekarang surat keterangan tersebut tidak kunjung selesai.
“Kami sangat heran dengan pelayanan pemerintah di kelurahan Bontoa akhir-akhir ini, pada saat saya datang di rumahnya Pak Lingkungan sejak Kamis (9/5/19), dia mengatakan jika mengurus surat keterangan jual beli harus ada uang cash, sehingga pada waktu itu saya lansung pulang ke rumah mengambil uang dan kembali ke rumah Pak Lingkungan untuk memberikan lansung kepadanya, namun buktinya sampai detik ini belum ada,” ungkap Risal.
Usman, S.E. sebagai kepala kelurahan Bontoa, pada saat dihubungi melalui via ponsel mengatakan jika dirinya sedang berada di Makassar, dalam rangka melakukan perjalanan dinas selama empat bulan.
“Saya ini ke Makassar bukan untuk kepentingan pribadi, tetapi demi kepentingan Negara. Persoalan urusan tanah itu tidak boleh diwakili dan mengenai persentase pembayaran itu 5 persen dari harga tanah tersebut,” ungkapnya.
Harapan kami sebagai warga Lingkungan Bungkeke, kelurahan Bontoa, meminta kepada bapak bupati atau pihak yang berwenang, agar sekiranya melakukan evaluasi terhadap Kepala Lingkungan Bungkeke dan kepala kelurahan Bontoa, dengan alasan Kepala Lingkungan Bungkeke yang berprofesi sebagai pedagang di Pasar Karisa, pergi pagi pulang sore. Dan untuk Kepala Kelurahan Bontoa Usman, S.E. yang konon kabarnya memiliki istri tiga sehingga kebanyakan tinggal di Makassar dengan berbagai alasan. (Ridwan Tompo)