Malili, batarapos.com - Maraknya pengguna dan pengedar narkotika jenis shabu di Luwu Timur terkuak atas sederet kasus narkoba yang diungkap Satres Narkoba Polres Luwu Timur khususnya diawal tahun 2019 ini sebagaimana yang ditampilkan pada perss conference di Mapolres Luwu Timur.
Baca Juga :
Meningkatnya pengungkapan kasus narkoba jenis shabu di Luwu Timur dinilai kegagalan BNK Luwu Timur dalam menekan angka tersebut melalui sosialisasi yang gencar dilakukan.
Salah satu wartawan Luwu Timur (Rifal) menilai BNK Luwu Timur gagal menekan angka pengguna dan pengedar narkoba di Luwu Timur.
Menurutnya, gencarnya sosialisasi pihak BNK Luwu Timur sejak tahun 2018 lalu tidak sesuai dengan harapan, yang justru pengungkapan kasus narkoba oleh Satres Narkoba Polres Luwu Timur semakin meningkat.
"Inikan kalau kita perhatikan, pengungkapan kasus narkoba di Luwu Timur semakin meningkat di tahun 2019 ini, sementara pihak BNK sangat gencar lakukan sosialisasi dengan berbagai cara ditiap kecamatan tahun 2018 lalu, artinya BNK dinilai gagal lakukan sosialisasi" ucap Rifal saat Pers Konference di Mapolres Luwu Timur, senin kemarin.
Hal tersebut sontak ditanggapi pihak BNK Luwu Timur (Hamdan Basri) menurutnya sosialisasi tahun-tahun sebelumnya BNK fokuskan ke tingkat pelajar, baru tahun ini diprogramkan untuk sosialisasi tingkat umum ditiap-tiap Desa.
"Untuk tahun-tahun sebelumnya, kita fokus sosialisasi ditingkat anak sekolah, tahun ini baru kita programkan sosialisasi ditingkat umum, ditiap Desa" Jawabnya saat dimintai tanggapan soal gencar sosialisasi.
Diketahui, pihak BNK Luwu Timur sejak tahun 2018 lalu menyisir tiap kecamatan untuk lakukan sosialisasi, dimana sosialisasi itu dibuat seramai mungkin, mengundang antusias masyarakat untuk hadir, namun justru pengungkapan kasus narkoba semakin bertambah, apakah benar sosialisasi BNK dinilai gagal..? Ataukah pihak BNK belum fokus pencegahan ditingkat umum melainkan ditingkat pelajar..? (***).