Antisipasi Kelangkaan Gas Elpiji 3 Kg, DP2KUKM Gelar Rakor Yang Dipimpin Wabup Luwu Utara - Batara Pos

Peduli Kasih Batarapos


Antisipasi Kelangkaan Gas Elpiji 3 Kg, DP2KUKM Gelar Rakor Yang Dipimpin Wabup Luwu Utara

Diposkan oleh On 10 Mei with No comments


Masamba, Batarapos.com - Wakil Bupati Luwu Utara, Muhammad Thahar Rum, memimpin Rapat Koordinasi dalam rangka mengantisipasi terjadinya kelangkaan gas elpiji 3 kg, Kamis (9/5/19), di Ruang Rapat Wakil Bupati. Rakor ini dilaksanakan Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM (DP2KUKM) dan dihadiri JR. Sales Executive LPG I Region VII Wilayah Pare-pare Haerul Anwar, para agen dan pangkalan elpiji serta Perangkat Daerah. 

Wabup Thahar dalam arahannya mengatakan bahwa persoalan kenaikan harga sembako, BBM, dan gas elpiji selalu menjadi tren menjelang Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri. Untuk itu, kata Thahar, perlu upaya bersama untuk mengatasi masalah tersebut. “Terus terang, tiga hal ini pengaruhnya luar biasa bagi masyarakat. Untuk itu, hari ini kita duduk bersama guna menyikapi hal ini agar segera bisa kita atasi, terutama terkait gas elpiji 3 kg,” kata Thahar Rum. 

Baca Juga :


Sementara itu, Kepala DP2KUKM, Muslim Muhtar, mengatakan, salah satu faktor terjadinya kelangkaan gas elpiji 3 kg karena banyak pemakai gas elpiji 3 kg dari kalangan masyarakat ekonomi menengah ke atas. Padahal pengguna gas elpiji 3 kg itu sejatinya adalah masyarakat kurang mampu. ”Kenapa terjadi kelangkaan seperti saat ini, karena banyak yang menggunakan gas elpiji 3 kg dari kalangan ekonomi menengah ke atas. Bukan untuk dia pakai. Harusnya gas elpiji 3 kg ini untuk masyarakat prasejahtera,” ungkap Muslim. 

Soal mahalnya harga gas elpiji 3 kg, Muslim menjelaskan bahwa pengelolaan distribusi gas elpiji itu hanya sampai ditingkat pangkalan, bukan di pengecer. Tapi kenyataan yang ada di lapangan, ada yang namanya pengecer menjual gas elpiji ke pengguna perorangan. 

“Meskipun Pertamina sudah menentukan ada 30% dari pangkalan bisa di distribusi ke pengecer, tapi persoalan di lapangan, pengguna perorangan membeli ke pengecer. Nah, sudah pasti naik harganya,” terang Muslim.  

Ia mengungkapkan, sebenarnya sudah ada regulasi terkait penentuan harga eceran tertinggi (HET) untuk gas elpiji 3 kg, tapi itu hanya berlaku di tingkat pangkalan saja. “Walaupun kita sudah tentukan dengan Perbup bahwa HET untuk di pangkalan itu hanya Rp. 17.200, tapi yang terjadi di pengecer sudah di atas Rp. 20 ribu. Bahkan ada yang sampai Rp. 35 ribu. Nah, pertanyaan sekarang, siapa yang mau kita salahkan. Disini berlaku hukum ekonomi juga,” jelasnya. 

Guna mengantisipasi kelangkaan ini, Muslim mendorong pihak pertamina segera melakukan peralihan gas elpiji 3 kg ke gas elpiji 5,5 kg. “Program peralihan gas elpiji 3 kg ke gas elpiji 5,5 kg ini sangat baik dalam rangka memenuhi kebutuhan gas elpiji 3 kg bagi masyarakat yang memang berhak memakainya,” katanya. Untuk itu, ia meminta Pertamina segera menyiapkan infrastrukturnya (baca: tabung). “Siapkan maki tabung gas elpiji 5,5 kg dan Insya’Allah, kita akan data seluruh ASN untuk segera melakukan peralihan,” tandasnya.

Pada kesempatan yang sama, JR. Sales Executive LPG I Region VII Wilayah Parepare Haerul Anwar mengungkapkan bahwa alokasi reguler gas elpiji 3 kg untuk Luwu Utara itu ada 186.480 tabung per bulan. “Kalau kebutuhan itu meningkat, ada alokasi fakultatif atau penambahan sebesar 319.020 tabung. Jadi ada kenaikan sekitar 17%. Untuk bulan Ramadhan ini ada sekitar 218.400 tabung,” ungkap Haerul.  


       Masih kata Haerul, persoalan kelangkaan dan mahalnya gas elpiji di bulan Ramadhan tidak hanya terjadi di Lutra saja, tetapi juga terjadi di wilayah Luwu Raya, Pare-pare, bahkan di Sulbar juga terjadi masalah yang sama. Ia juga memberi saran agar Pemda Lutra segera membuat regulasi ditingkat pengecer terkait HET. “Untuk pengecer, kita tidak bisa tindaki. Soalnya di luar kewenangan kami. Kecuali pangkalan, kita masih bisa beri teguran dan sanksi, bahkan pencabutan untuk dinonaktifkan sebagai pangkalan,” jelasnya. (Hms/Drs)

:)
:(
=(
^_^
:D
=D
|o|
@@,
;)
:-bd
:-d
:p

back to top