Baca Juga :
Poso, Batarapos.com - Walaupun sudah pernah tersapu banjir bandang bahkan hingga menimbulkan kerugian meteril dan menyebabkan bendungan yang ada menjadi jebol dan mengalami kerusakan.
Namun seolah tak pernah tobat - tobatnya, pengambilan material yang sudah sempat di hentikan oleh masyarakat beberapa waktu lalu di hulu sungai Walati Desa Poleganyara, Kecamatan Pamona Timur, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah saat ini justru kembali di upayakan untuk di buka oleh sekelompok elit yang ada di dalam pemerintahan desa tersebut.
Dari sejumlah keterangan yang ada, modus yang sedang dilakukan untuk membuka kembali kegiatan itu sendiri dilakukan lewat pembentukan Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) yang dibentuk secara diam-diam kemudian di ajukan ke Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Sulaweai Tengah yang berpusat di Jalan Sam Ratulangi Palu.
Beruntung dokumen yang di ajukan oleh kelompok itu tidak bisa di proses sebab belum memiliki rekomendasi Wilayah Isin Usaha Pertambangan dan sejumlah dokumen lain sebagai pra syarat yang dikeluarkan oleh Bupati Poso.
"Orang-orang itu sepertinya tidak pernah tobat dan lupa terhadap ancaman bandang dan jebolnya bendungan yang sudah mereka alami sendiri," ungkap sejumlah tokoh masyarakat yang sejak awal tidak menyetujui adanya kegiatan pengerukan di desa tersebut.
Pihak ESDM Provinsi Sulawesi Tengah yang di konfirmasi lewat Herdi, salah satu staff yang membidangi perijinan di dinas itu membenarkan adanya dokumen yang di ajukan oleh kelompok tersebut.
" Memang sudah ada ajuan yang mereka antarkan ke sini tapi tidak bisa di proses karena belum ada WIUPnya," jelas Herdi kepada Batarapos.com yang menemui di ruang kerjanya Senin (29/4/2019) siang tadi.
Disinggung soal penolakan warga dan pertimbangan efek yang akan terjadi. Menurut Herdi akan menjadi pertimbangan yang kemudian akan di ko'ordinasikan dengan Cabang Dinas ESDM Provinsi yang ada di Poso. "Kalau ada complane dari masyarakat tentu akan menjadi masukan dan pertimbangan yang nantinya akan kami ko'ordinasikan dengan cabang dinas kami yang ada di kabupaten," imbuhnya.
Desa Poleganyara sendiri merupakan salah satu desa yang masuk dalam kategori rawan bencana. Dari catatan yang ada desa yang di apit oleh pegunungan dan di aliri oleh banyak anak sungai itu. Pada November 2010 silam pernah mengalami bandang yang menyebabkan rumah-rumah, sekolah dan persawahan penduduknya mengalami rusak dan terendam air. (DEDDY.T)