Angkona, batarapos.com - Banjir menyelimuti Luwu Timur sejak dua hari terakhir, dimana ribuan warga dibeberapa kecamatan harus mengungsi dan mencari dataran tinggi untuk menyelamatkan diri.
Baca Juga :
- Ketinggian Banjir Hingga 1,5 Meter, 60-an KK Tak Mau Dievakuasi
- IKA SMP Mangkutana Ikut Ramaikan HUT RI Ke-74
- Wabup Irwan Dampingi Dirjen Kementerian LHK RI Pantau Limbah PT. Vale
- Husler Hadiri Perayaan Odalan Umat Hindu di Kalaena
- Husler Apresiasi Kegiatan Tudang Sipulung Dinas Pertanian
- Bupati Husler Sampaikan Bela Sungkawa Atas Meninggalnya Tomas Lamaeto
Nyaris semua banjir yang terjadi akibat tanggul sungai jebol dan meluapnya air sungai, pasca diguyur hujan deras, Minggu malam (28/4/19) lalu.
Lain halnya yang terjadi di Dusun Batu Harapan, Desa Maliwowo, Luwu Timur, yang mana sekitar 60an Kepala Keluarga (KK) dan ratusan warga lebih memilih untuk bertahan di rumah masing-masing selama dua hari ini pemukiman mereka dikepung banjir setinggi leher orang dewasa atau setara dengan 1,5 meter.
Berbagai upaya yang dilakukan pemerintah membujuk warga untuk dilakukan evakuasi, hingga dijemput menggunakan petahu karet, namun warga lebih memilih bertahan di rumah mereka.
"Kita sudah lakukan upaya, membujuk dan meyakinkan keamanan mereka untuk dievakuasi, sampai kita basah, berenang dan sebagainya, bahkan sampai malam ke 2 ini, tapi tetap warga tidak mau, mereka tetap tinggal di rumah mereka yang sudah dikelilingi banjir" ucap Djumardah selaku Sekcam Angkona.
Karena keterbatasan perahu, pemerintah dan warga lainnya menggunakan batang pisang sebagai alat transportasi menuju pemukiman warga yang jaraknya 2km dari titik awal genangan air.
Hingga malam tadi, pemerintah kecamatan, TNI, Pihak Kesehatan dan pihak BPBD meninggalkan lokasi banjir dan tidak berhasil mengevakuasi warga. (HS).