Baca Juga :
Makassar, Batarapos.com
Sedikitnya ada dua puluh warga terkhusus Kelurahan Bara-baraya Utara sedang berkumpul melakukan rapat dialog kecil pada salah satu warung kopi sebagai tempat untuk rileks, Jumat (18/1/19).
Pertemuan tersebut memiliki bobot mengemban misi yakni Bersilaturahmi Seraya Bertukar Fikiran tentang berbagai kegiatan yang sehubungan dengan kepentingan masyarakat Bara-Baraya Utara.
Mereka yang hadir terdiri dari Lurah Batara Bakhtiar Busaeri S.Ag beserta seluruh Ketua Rukun Tetangga (RT) dan Rukun Warga (RW), Ketua LPM, Kader PKK, dan Binmas Polsekta Makassar Bripka Sandjai.
Pada peranan selaku Binmas Kelurahan Bara-Baraya Utara, Bripka Sandjai tidak hanya dilibatkan dalam mengawasi keamanan semata, terbukti dalam pertemuan terlihat memberi masukan kepada Stake Houlder pihak kelurahan dengan mengangkat salah satu permasalahan tentang jalur Drenaise pembuangan saluran air yang berada di jalan poros utama, selama ini perlu mendapat perhatian.
"Jalur Drenaise yang ada di sepanjang Jalan Kerung-Kerung perlu mendapat pembersihan pada saluran air agar dapat lebih lancar mengalir menuju kanal tempat pembuangan, hal ini karena tidak ada penyelesaian solusinya akibat tertutup oleh bangunan sepanjang jalan,” papar Sandjai saat di beri kesempatan mengungkap masalah apa saja yang ada di wilayah Kelurahan Batara.
Tugas selaku Binmas Bripka Sandjai memang cukup berat dalam memberi pelayanan kepada masyarakat, hal yang istimewa selama delapan tahun telah menjadi prestasi luar biasa menjadi Binmas dalam memberi kenyamanan khususnya di bidang keamanan yang mana wilayah Jalan. Muh.Yamin dahulu dikenal merupakan daerah rawan kejahatan atau konflik antar warga di Kota Makassar, dari lampu zona Merah kini berubah ke zona Hijau.
Terpantau hal yang sedikit menarik pada sela-sela pertemuan ini adalah mereka terdengar telah sepakat memakai dan menggunakan singkatan Kelurahan Bara-Baraya Utara yang dahulunya menggunakan singkatan BARUT kini berganti nama BATARA yang lebih memiliki makna dan arti tersendiri selain menjadi sebatas singkatan semata.
Lurah Batara Bakhtiar Busaeri S.Ag mengungkapkan kata BATARA kebetulan kerap di pergunakan pada tingkat bahasa yang lebih populer atau tinggi di masyarakat luas dan punya arti dan makna tersendiri.
"Arti Batara punya makna besar lagi luas juga memiliki filosofi yang kebetulan sangat tepat memberi singkatan dari Bara-Baraya Utara, di Kecamatan Makassar ada Kelurahan Bara-Baraya Induk, Bara-BaraĆ½a Selatan di singkat Barsel, Bara-Baraya Timur di singkat Bartim, dan Bara-Baraya Utara dahulu di singkat Barut tetapi kini singkatannya kita ganti menjadi Batara biar lebih elegan" paparnya.
Selain itu pertemuan yang di lakukan di warkop Crez Jalan Kerung-Kerung bertujuan selain mempererat jalinan silaturahmi antara warga yang berbeda suku, juga sekaligus melakukan komunikasi dalam menyalurkan program yang di canangkan pemerintah Kota Makassar pada tingkat RT dan RW di Kelurahan Batara.
"Ini kegiatan refleksi awal tahun untuk memaksimalkan program kerja pada tahun 2019, terutama mencapai insentif pada 9 indikator penilaian RT dan RW yang harus terpenuhi, sekaligus sebagai baro meter mengevaluasi hasil kerja pada tahun 2018 lalu," jelas Lurah Batara Bakhtiar.
Selain itu kata Lurah Batara dalam program kerja pemerintah Kelurahan telah memiliki target yang akan di jalankan oleh jajarannya, untuk itu harus banyak melakukan komunikasi dan turun langsung ketengah masyarakat melakukan action agar pemerintah dan masyarakat bisa lebih sangat dekat bahkan menyatu serta bersinergi dalam menyalurkan program yang telah di siapkan. (Zul)