Baca Juga :
- DPRD Lutim Monitoring Pelaksanaan APBD TA 2018 Di Kecamatan Wotu
- Husler Kunjungi Warganya Yang Menjadi Korban Kebakaran
- IKA SMP Mangkutana Ikut Ramaikan HUT RI Ke-74
- Wabup Irwan Dampingi Dirjen Kementerian LHK RI Pantau Limbah PT. Vale
- Husler Hadiri Perayaan Odalan Umat Hindu di Kalaena
- Disela-Sela Kepadatan Tugasnya, Bupati Lutim Sempatkan Kunjungi Warganya Yang Terkena Gizi Buruk
Wotu, batarapos.com
Tidak diberitahukan terkait pembangunan tower Smartfren di Desa Bawalipu, Kecamatan Wotu, Luwu Timur, warga sekitar bangunan tower tersebut layangkan protes.
Pembangunan tower Smartfren setinggi 60 meter dan lebar 8 meter ini dinilai mengancam keselamatan warga, selain itu, pembangunan tower Smartfren yang sedang berlangsung pekerjaannya ini tidak melibatkan masyarakat dalam penandatanganan persetujuan.
"Saya tidak perna diberitahukan, atau semacam sosialisasi, padahal rumah saya yang jaraknya paling dekat dengan tower hanya sekitar 30 meter, keberadaan tower ini merupakan ancaman buat saya" jelas Idiani Sartian kepada batarapos.com.
Idiani Sartian pun heran, pasalnya IMB tower tersebut terbit tanpa persetujuan dirinya selaku warga yang paling berdampak terhadap tower tersebut, dirinya sudah perna layangkan protes ke pihak terkait namun tetap pembangunan tower dilanjutkan.
"Saya heran, kenapa IMB nya terbit sementara saya tidak perna tandatangan persetujuan adanya tower itu, saya sudah protes ke pihak Smartfren dan dinas terkait namun tetap dilanjutkan pekerjaannya, akhirnya saya langsung yang suruh berhenti pekerjanya" tuturnya
Dikonfirmasi terpisah melalui via handpone, pihak Smartfren (Matius) mengungkapkan permohonan maafnya, menurutnya, ini semua miskomunikasi antara tim surveinya dan warga yang protes, namun kata Matius pihaknya telah berkoordinasi dengan warga yang dimaksud sehingga pembangunan terus dilanjutkan.
"Kami minta maaf, ini hanya miskomunikasi antara tim survei kami dengan warga yang protes, kami kira sudah sepakat semua, tapi kami sudah koordinasi dan menjelaskan secara technis soal ancaman keselamatan yang dimaksud, sehingga pembangunan bisa dilanjutkan" ungkap Matius. (HS)
2 komentar
berita apa ini😀
salah berita ki boss,,,tdk mungkin mau terbit IMBnya kalo tdk ada komunikasi dgn warga sekitar,,jgn ki asal kasi masuk berita,,