Wotu, batarapos.com, - Beberapa hari lalu, Warga Dusun Segi Tiga Mas, Desa Tarengge, Kecamatan Wotu, Luwu Timur, menggrebek oknum LSM inisial AH bersama perempuan inisial MN, keduanya dituding tinggal serumah belum menikah.
Baca Juga :
- Wabup Irwan Dampingi Dirjen Kementerian LHK RI Pantau Limbah PT. Vale
- Husler Hadiri Perayaan Odalan Umat Hindu di Kalaena
- Disela-Sela Kepadatan Tugasnya, Bupati Lutim Sempatkan Kunjungi Warganya Yang Terkena Gizi Buruk
- DPRD Lutim Monitoring Pelaksanaan APBD TA 2018 Di Kecamatan Wotu
- Husler Kunjungi Warganya Yang Menjadi Korban Kebakaran
- IKA SMP Mangkutana Ikut Ramaikan HUT RI Ke-74
Saat digrebek, warga menemukan AH dan MN serta seorang anak yang merupakan ponakan MN dalam rumah, dimana ponakan MN tidur di ranjang bagian luar, sementara AH dan MN di dalam kamar.
Mengklarifikasi pemberitaan tersebut, AH membantah keras jika dirinya dituding belum menikah, serta membantah jika dirinya saat digrebek ditemukan dalam keadaan telanjang (mesum).
Menurut AH, MN adalah istrinya dan mereka sudah menikah, hal tersebut juga kata AH telah diketahui oleh orang tua MN, hanya saja AH dan keluarga MN belum melaporkan ke pihak pemerintah setempat terkait status hubungan mereka.
"Saya membantah kalau ada yang bilang, saat digrebek saya ditemukan telanjang atau mesum di kamar, saat digrebek istri saya dalam kamar, sementara saya diluar bereskan gelas bekas sisa rapat saat itu, yang saya temani adalah istri saya, kenapa dikatakan mesum, memang saya belum sampaikan ke pemerintah setempat terkait status saya, jadi semua tudingan itu tidak benar" kata AH.
Ditambahkam AH, bahwa dirinya sangat menyayangkan tindakan RT yang menyelonong masuk ke rumahnya mencungkil pintu belakang menggunakan linggis, Ia berharap dipanggil baik-baik, bukan harus digrebek, AH juga meminta kepala Desa agar mencopot RT atas sifatnya yang bergaya preman.
"Kami sangat menyayangkan perlakuan pak RT yang mendobrak pintu belakang menggunakan linggis, kenapa kami tidak dipanggil baik-baik untuk ditanya, bukan harus digrebek, saya minta kades copot pak RT itu karena sifatnya yang gaya preman, untung ini bulan suci ramadhan, makanya kami maafkan." tambahnya.
Laporan : HS
Editor : Astri