Malili, Batara Pos
Ekonomi kerakyatan, yang digerakkan oleh masyarakat seperti ekonomi kreatif, kerajinan, usaha kecil dan lain-lain dapat tumbuh di Kabupaten Luwu Timur. Inilah yang ada dalam impian saya. Bukan ekonomi konglomerat yang hanya menguntungkan pengusaha besar.
Hal itu disampaikan Bupati Luwu timur, HM. Thorig Husler saat membuka Pelatihan Keterampilan Berusaha Bagi Keluarga Miskin di Aula Hotel I La Galigo, Puncak Indah Malili, Kamis, (05/04/2018) yang diselenggarakan oleh Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak.
Pelatihan itu diikuti oleh 22 kelompok usaha dari keluarga miskin melalui program Kelompok Usaha Bersama (KUBE) yang ada di Kabupaten Luwu Timur.
Baca Juga :
- Wabup Irwan Dampingi Dirjen Kementerian LHK RI Pantau Limbah PT. Vale
- Husler Hadiri Perayaan Odalan Umat Hindu di Kalaena
- Dinkes PPKB Sidrap Studi Tiru di Kampung KB Pongkeru Luwu Timur
- DP2KB Lutim Gelar Workshop Advokasi KIE
- Rapat Paripurna DPRD, Husler : Keberhasilan Pengelolaan Keuangan Hasil Kinerja Eksekutif dan Legislatif
- IKA SMP Mangkutana Ikut Ramaikan HUT RI Ke-74
Kata Husler, pelatihan tersebut untuk meningkatkan kapasitas dan kemampuan masyarakat miskin dalam berusaha agar dapat menjadi mandiri. Keinginannya untuk menumbuhkan ekonomi kerakyatan di Luwu Timur mendasari pemerintah memberikan perhatian khusus kepada keluarga miskin dengan program bantuan bagi kelompok usaha.
"Namun syaratnya penerima bantuan harus dalam bentuk kelompok," katanya.
Ditahun 2018, setiap kelompok usaha mendapat kucuran dana sebesar Rp. 25 juta per kelompok sebagai modal berusaha dan mengembangkan usaha. Penerima bantuan tersebut pun bervariasi, dari kelompok nelayan, usaha kerajinan hingga pembuat atap.
Meski demikian, Husler mengakui penanganan untuk keluarga miskin di Luwu Timur belum maksimal. Untuk itu, ia memerintahkan seluruh OPD terkait untuk terus menelusuri dan mendata dengan teliti warga yang betul-betul masih tergolong keluarga miskin dan pra sejahtera.
Selain itu Husler juga mengajak seluruh pemangku kepentingan seperti pihak swasta, organisasi kemasyarakatan dan lembaga swadaya masyarakat. Untuk bersama-sama mengentaskan kemiskinan yang saat ini masih ada di Luwu Timur.
"Persoalan kemiskinan bukan hanya persoalan pemerintah, tapi persoalan kita semua tanpa kecuali," Ungkap Husler.
Menurut Kepala Dinas Sosial dan P3A Kabupaten Luwu Timur, Sukarti, pihaknya menargetkan akan memberikan bantuan untuk 110 kelompok usaha hingga tahun 2021 mendatang.
"Insya Allah kedepan, kami upayakan untuk menyentuh 1 kelompok disetiap Desa," ungkap sukarti dalam sambutannya.
Pelatihan keterampilan untuk keluarga miskin tersebut di jadwalkan akan berlangsung selama 2 hari yakni tanggal 5 hingga 7 April 2018. (hms/ikp/HS)