Baca Juga :
Masamba, Batara Pos
Sudah saatnya Petani kelapa sawit di berfikir untuk mengganti tanaman Sawitnya, Pasalnya, Pabrik Kelapa Sawit (PKS) satu-satunya yang ada di Luwu Utara, terancam disetop operasionalnya oleh Kementerian Pertanian, Direktorat Jenderal Perkebunan Republik Indonesia.
Ancaman penutupan PKS milik PT Jas Mulia oleh Kementan RI karena ingin menata kembali keberadaan PPKSyang ada di Indonesia dimana menurut Kementerian banyak PKS yang berdiri tidak memiliki lahan atau kebun Inti, padahal didalam (Permentan) nomor 21 tahun 2017.
Di mana salah satunya syarat adalah pemilik PKS harus mempunya lahan kelapa sawit sendiri. Jika tidak maka akan di hentikan pengoperasiannya.
"" sawit adalah komoditas yang penting dalam perkebunam dalam negeri, namun saat ini menjadi tidak tertata. Oleh karenanya akan dilakukan pendataan bagi petani hingga pabrik, " ucap Direktur Jenderal Perkebunan Bambang sebagimana dilansir sebuah Media Online 7 Maret lalu.
Ketua Asosiasi Petani Kelapa Sawit Luwu Utara, H Rafiuddin mengatakan didalam Permentan memang mengatur tentang berdirinya PKS, ada yang harus punya kebun inti. Dan ada yg boleh mendirikan PKS dengan Pola Kemitraan antara Petani Mandiri dgn PKS.
"Itu yang ada di Luwu utara PKS tampa kebun inti tapi didukung dri kebun Masyarakaan," Katanya.
Keberadaan PKS di Luwu Utara kata Rafiuddin adalah Kebutuhan Petani yg sekian lama menderita karena banyak pada waktu itu buah tidak ada yg beli sehingga Apkasindo Mewakili Petani Mendesak Pemerintah Kab. Luwu Utara dan DPRD agar mendatangkan Investor membangun PKS di Luwu Utara dengan jaminan bahan baku TBS masyarakat.(mah/Drs)
:)
:(
=(
^_^
:D
=D
|o|
@@,
;)
:-bd
:-d
:p