Angkona, Batara Pos
Malang nasib yang dialami SH (32) warga Dusun Waeroya, Desa Solo, Kecamatan Angkona, Kabupaten Luwu Timur ini, pasalnya sebelum melahirkan, bayi yang ada dalam kandungannya dinyatakan putus lengan kirinya, kejadian ini terjadi sekitar pukul. 11.00 wita, selasa (6/3/18).
Baca Juga :
- Bupati Husler Sampaikan Bela Sungkawa Atas Meninggalnya Tomas Lamaeto
- Ketinggian Banjir Hingga 1,5 Meter, 60-an KK Tak Mau Dievakuasi
- IKA SMP Mangkutana Ikut Ramaikan HUT RI Ke-74
- Wabup Irwan Dampingi Dirjen Kementerian LHK RI Pantau Limbah PT. Vale
- Husler Hadiri Perayaan Odalan Umat Hindu di Kalaena
- Husler Apresiasi Kegiatan Tudang Sipulung Dinas Pertanian
Sebelumnya, SH meringis kesakitan di dalam kamarnya ingin melahirkan, suara itu terdengar oleh ponakannya LI (20) selanjutnya LI memanggil tetangganya KM (30) untuk minta pertolongan.
Sementara suami SH yakni MR menuju Puskesmas angkona untuk memanggil tenaga Medis (bidan), selanjutnya SH diantar ke Puskesmas Angkona menggunakan Ambulance guna mendapat perawatan Medis.
Saat bidan ingin membantu persalinan, tiba-tiba sang bidan melihat pergelangan tangan bagian siku calon bayi yang belum lahir dalam keadaan terlepas, tak mau ambil resiko, bidan Puskesmas Angkona merujuk SH ke RSUD I Lagaligo.
Tiba di RSUD I Lagaligo dengan terpaksa tim medis harus melakukan operasi (cesar) melihat kondisi ibu bayi yang sudah melemah, namun sayang setelah di operasi bayi malang berjenis kelamin perempuan itu sudah meninggal dunia.
Pihak Kepolisian gabungan Polsek Malili dan Polres Luwu Timur yang memperoleh informasi tersebut langsung melakukan olah TKP, dimana aparat menemukan sarung yang dipenuhi bercak darah yang disimpan di baskom dan satu buah pisau dapur yang disembunyi didalam kardus.
Berdasarkan hasil informasi keterangan saksi, aparat Kepolisian mengamankan suami korban yakni MR untuk dimintai keterangan, pasalnya dugaan sementara dari hasil keterangan saksi-saksi MR mengalami gangguan jiwa.
Hingga berita ini di kabarkan, pihak kepolisian Polres Luwu Timur belum menyimpulkan siapa pelaku dari putusnya tangan si bayi sebelum lahir, serta suami Korban (MR) masih dalam penanganan penyidik Polres Luwu Timur yang rencananya akan di periksa kejiwaannya.
Laporan : HS
Editor : Astri
Sementara suami SH yakni MR menuju Puskesmas angkona untuk memanggil tenaga Medis (bidan), selanjutnya SH diantar ke Puskesmas Angkona menggunakan Ambulance guna mendapat perawatan Medis.
Saat bidan ingin membantu persalinan, tiba-tiba sang bidan melihat pergelangan tangan bagian siku calon bayi yang belum lahir dalam keadaan terlepas, tak mau ambil resiko, bidan Puskesmas Angkona merujuk SH ke RSUD I Lagaligo.
Tiba di RSUD I Lagaligo dengan terpaksa tim medis harus melakukan operasi (cesar) melihat kondisi ibu bayi yang sudah melemah, namun sayang setelah di operasi bayi malang berjenis kelamin perempuan itu sudah meninggal dunia.
Pihak Kepolisian gabungan Polsek Malili dan Polres Luwu Timur yang memperoleh informasi tersebut langsung melakukan olah TKP, dimana aparat menemukan sarung yang dipenuhi bercak darah yang disimpan di baskom dan satu buah pisau dapur yang disembunyi didalam kardus.
Berdasarkan hasil informasi keterangan saksi, aparat Kepolisian mengamankan suami korban yakni MR untuk dimintai keterangan, pasalnya dugaan sementara dari hasil keterangan saksi-saksi MR mengalami gangguan jiwa.
Hingga berita ini di kabarkan, pihak kepolisian Polres Luwu Timur belum menyimpulkan siapa pelaku dari putusnya tangan si bayi sebelum lahir, serta suami Korban (MR) masih dalam penanganan penyidik Polres Luwu Timur yang rencananya akan di periksa kejiwaannya.
Laporan : HS
Editor : Astri