Malili, Batara Pos
Dinas Kesehatan dan Dinas Pendidikan Kabupaten Luwu Timur bersama dengan Badan Pengawasan Obat dan Makanan Provinsi Sulawesi Selatan melakukan pengecekan dan pengujian sampel jajajan makanan yang diperjualbelikan di Sekolah Dasar yang ada di wilayah Kec. Malili, Jumat (26/01/2018) pagi.
Baca Juga :
- Husler Hadiri Perayaan Odalan Umat Hindu di Kalaena
- Dinkes PPKB Sidrap Studi Tiru di Kampung KB Pongkeru Luwu Timur
- DP2KB Lutim Gelar Workshop Advokasi KIE
- Rapat Paripurna DPRD, Husler : Keberhasilan Pengelolaan Keuangan Hasil Kinerja Eksekutif dan Legislatif
- IKA SMP Mangkutana Ikut Ramaikan HUT RI Ke-74
- Wabup Irwan Dampingi Dirjen Kementerian LHK RI Pantau Limbah PT. Vale
Kegiatan ini merupakan salah satu program kerja Balai Besar POM Makassar yang kemudian di koordinasikan dengan Dinas Kesehatan dan Dinas Pendidikan Kab. Luwu Timur. Tim dari Balai Besar POM Makassar beserta Dinas Kesehatan dan Dinas Pendidikan Kab. Luwu Timur mengunjungi Sekolah SDN 221 Malili, SDN 222 Batu Merah, SD LAGAROANG, serta SDN PUNCAK untuk mengecek dan meneliti kebersihan dan kandungan makanan di sekolah tersebut. Kepala sekolah SDN 221 Malili serta Kepala Sekolah SDN 222 Batu Merah sebagai salah satu sekolah yang dikunjungi menerima dengan baik kegiatan yang dilakukan oleh BPOM bersama Dinas Kesehatan dan Dinas Pendidikan.
“Kami sangat mendukung kegiatan ini, untuk menjaga jajanan yang diperjual belikan di lingkungan sekolah,” Ucap Andi Nurlela, kepala Sekolah SDN 221 Malili.
Untuk Sekolah Dasar yang belum diambil sampel jajanannya, Pihak Puskesmas yang ada diwilayah tersebut yang akan mengambil sampel jajanan dan memberikan sampel tersebut kepada BPOM untuk selanjutnya dilakukan pengujian. Suhelmi selaku Kepala Bidang Sumber Daya Kesehatan Dinas Kesehatan Kabupaten Luwu Timur sangat mendukung kegiatan yang dilakukan oleh BPOM dan berharap sample dari puskesmas untuk sekolah-sekolah yang belum sempat dikunjungi segera di kirim.
“Tentu kami sangat mendukung kegiatan seperti ini, karena kegiatan ini merupakan salah satu bentuk kepedulian terhadap kesehatan anak. Kami juga menunggu sample dari Puskesmas yang mereka ambil dari sekolah-sekolah yang tidak sempat kami kunjungi. Harapan kami kedepan setelah kegiatan ini, kantin-kantin yang ada disekolah bisa lebih memperhatikan jajajan yang mereka jual, seperti tidak menggunakan pengawet atau pewarna makanan dan lebih memperhatikan kebersihan, ” ucap Suhelmi. (HS)