Belum Sebulan Lantai Drainase Di Wasuponda Retak Dan Berlubang - Batara Pos

Peduli Kasih Batarapos


Belum Sebulan Lantai Drainase Di Wasuponda Retak Dan Berlubang

Diposkan oleh On 17 Januari with No comments

Baca Juga :


Wasuponda, Batara Pos
Slogan Luwu Timur Terkemuka 2021,tidak akan bisa terwujud jika keadaan seperti ini dibiarkan terjadi. Pembangunan yang seharusnya dapat memberikan manfaat kepada masyarakat justru sebaliknya hanya membuat beban bagi mata yang melihatnya. Bagaimana tidak, proyek yang seharusnya bisa bertahan untuk waktu yang lama, belum seumur jagung sudah terlihat retak dan berlubang sehingga berdampak pada pengurasan APBD jika dianggarkan berulang-ulang.

Sebagai contoh, proyek drainase Jalan Rambutan Kecamatan Wasuponda yang dikerjakan oleh CV. Deden Pratama dengan nilai kontrak Rp.184.950.000,- sudah terlihat memprihatinkan, pasalnya proyek yang PHO pada tanggal 27 Desember 2017 itu, hingga saat ini belum genap sebulan sudah terlihat berlubang dan retak-retak.

Dugaan kuat karena kurangnya pengawasan terlihat sekali pada fisik drainase yang kelihatan sembrawut dan terkesan asal jadi. Lebih parahnya lagi, lantai drainase dalam design gambar yang seharusnya dengan ketebalan 10 cm, tapi dalam prakteknya hanya sekitar 5 cm bahkan kurang, dan itu dapat dibuktikan dengan melihat secara langsung.

Salah seorang warga yang melihat pengerjaannya itu mengakui, bahwa memang karena desakan pihak kontraktor kalau pekerjaan itu harus selesai sampai tanggal 20, karena kalau tidak pencairannya akan menyebrang ke tahun berikutnya. Makanya para pekerja memaksakan tenaganya agar dapat menyelesaikan pekerjaan sesuai target tanpa memperdulikan kualitas pekerjaannya.

Dengan niat ingin membantu kelancarannya, "meskipun saya melihat,saya tidak menegur karena saya meyakini pada saat PHO, pasti tim berpengalaman yang diturunkan akan memeriksanya secara detail tapi nyatanya tidak" jelas salah satu warga tersebut.

Bahkan ada catatan yang katanya dikirimkan oleh tim PHO yang dikirimkan ke saya melalui sms dari bu Tati atau ibu Hartati yang bunyinya "Ada catatan dari tim PHO ada sedikit retak mau dipoles katanya retak, trus lantai ada yang lubang2 perlu dibenahi". Tapi hingga kini temuan dari tim PHO belum dibenahi dan tetap bisa melakukan pencairan.”(Ali)

Next
« Prev Post
Previous
Next Post »