Burau. Batara pos
Pengendara roda empat ataupun roda dua serta warga sekitar mengeluhkan adanya proyek pembangunan Plat duiker di poros Mangkutana-Palopo, tepatnya di desa jalajja, kecamatan Burau, Kabupaten Luwu Timur yang selesai sejak sebulan lalu, namun pihak kontraktor/rekanan dinilai berkerja tak profesional.
Baca Juga :
- Wabup Irwan Dampingi Dirjen Kementerian LHK RI Pantau Limbah PT. Vale
- Husler Hadiri Perayaan Odalan Umat Hindu di Kalaena
- Husler Lepas 159 JCH Luwu Timur
- Hadiri Pesta Panen, Husler : Mari Tingkatkan Produksi Pertanian Dan Wujudkan Swasembada Pangan di Lutim
- PKM Burau - Forum Biker Womantorauna Gelar Sunatan Massal
- IKA SMP Mangkutana Ikut Ramaikan HUT RI Ke-74
Hal tersebut diungkapkan salah satu pengguna jalan Novi (29) yang merupakan warga Desa Burau yang ditemui oleh awak media Batara pos Rabu, (20/12/2017) kemarin.
Novi mengatakan bahwa pihak kontraktor pelaksana seharusnya profesional bekerja, jangan hanya memikirkan keuntungan banyak, tanpa memikirkan timbulnya dampak terhadap warga pengguna jalan, khususnya bagi pengendara roda dua/motor.
“Pada saat melintas di jalan poros, harus ekstra hati-hati disaat mengendara di desa jalajja, dikarenakan tumpukan bekas tanah galian dan material dinilai belum dirapikan sehingga kondisi jalan poros bergelombang dan berlumpur pada musim penghujan.” Ujarnya.
Menurutnya lagi, jika pihak kontraktor atau instansi terkait tidak cepat melakukan pembersihan atau perapian sisa material bangunan-bangunan tersebut, cepat atau lambat tidak memungkinkan akan memakan korban lagi, hal itu juga pernah dialaminya.(idl)