Baca Juga :
Burau, batarapos
Proyek bronjong sungai singgeni Desa Jalajja, Kecamatan Burau yang ambruk akibat arus air kini menyisahkan hanya sebagian kecil bangunan yang masih utuh, selain terkikis arus air, pekerjaan proyek ini juga diduga tidak sesuai bestek, hal tersebut tampak saat bangunan mengalami ambruk, dimana gorong-gorong yang seharusnya ditanam dan diisi campuran beton secara menyeluruh namu faktanya hanya sekitar 30-an cm saja pada permukaan gorong-gorong.
Menyikapi hal tersebut, Kepala Kejaksaan Negeri Cabang Wotu ( Adri Ponto, SH) meminta PPK dinas terkait dan Inspektorat untuk melakukan pengecekan serta membobot ulang, pasalnya dari total nilai anggaran sudah mencapai 50% telah di bayarkan.
Menurut Adri, jika setelah dilakukan pengecekan terdapat kerugian negara maka hal ini akan menjadi penanganan Cabjari Wotu, namun sebelumnya kata Adri, agar Inspektorat melakukan tugasnya mengingat saat ini tinggal menghintung hari untuk masuk ke tahun yang baru.
"Akan dilakukan pengecekan kembali terhadap temuan awal batara pos dgn menurunkan tim dinas terkait beserta inspektorat, itu untuk langkah awal nanti selanjutnya dilakukan kordinasi dengan inspektorat jika terdapat kerugian negara maka sudah seharusnya diserahkan ke cabjari wotu untuk ditangani selanjutnya" responnya
Diketahui proyek pembangunan Bronjong yang sudah ketiga kalinya mengalami ambruk ini di kelola oleh CV. CLOUGH INDONESIA, dengan nilai kontrak Rp.505.727.000,-.
Laporan : HS
Editor : Andi tenri ajeng