Burau. Batara pos
Untuk meningkatkatkan taraf hidup masyarakat khususnya di pedesaan maka dibutuhkan pembangunan beberapa sarana termasuk pembentukan badan jalan yang diharapkan masyarakat dengan harapan dapat memudahkan akses segala kegiatan yang dapat menopang kehidupan sosial warga Desa.
Tim Media yang melakukan penelusuran pada kamis, (16/11/17) ke sejumlah lokasi menemukan beberapa fakta padahal bangunan tersebut baru tahun ini dianggarkan. Namun hal serupa tidak terlaksana sesuai harapan warga seperti yang terjadi di Desa Lambarese di Kecamatan Burau Luwu Timur.
Dari sekian banyak item yang telah dibangun di Desa ini banyak ditemukan tidak bermanfaat atau Mubazir saja.
Baca Juga :
- IKA SMP Mangkutana Ikut Ramaikan HUT RI Ke-74
- Wabup Irwan Dampingi Dirjen Kementerian LHK RI Pantau Limbah PT. Vale
- Husler Hadiri Perayaan Odalan Umat Hindu di Kalaena
- Husler Lepas 159 JCH Luwu Timur
- Hadiri Pesta Panen, Husler : Mari Tingkatkan Produksi Pertanian Dan Wujudkan Swasembada Pangan di Lutim
- PKM Burau - Forum Biker Womantorauna Gelar Sunatan Massal
Untuk tahun ini ada beberapa item bangunan yang tidak dapat dimanfaatkan oleh warga karena kondisi bangunan tersebut belum dianggap layak untuk digunakan. Salah satunya adalah bangunan Platdueker yang terletak di Dusun Bancea hingga hari ini belum dapat dilalui warga karena pada kedua ujung bangunan ini belum ditimbun Sehingga masih terlihat pondasi bangunan menyerupai tembok penghalang atau pagar saja, selain itu nampak kalau banguna ini tidak memiliki akses yang dapat dilalui warga.
Sementara dilain tempat juga telah ditemukan bangunan sarana jalan juga terkesan hanya menghambur uang rakyat saja karena kondisi jalan ini sangat sulit untuk dilalui oleh warga. Disamping tanjakannya terlalu tinggi juga sepanjang badan jalan kini sudah dipenuhi pepohonan kayu sehingga sangat tidak layak disebut jalan.
Di lain tempat juga ditemukan bangunan Plardueker yang dibangun di atas pasangan dinding beton milik Dinas PU Pengairan. oleh warga bangunan ini juga sempat dipertanyakan karena terkesan hanya dibuat asal-asalan.
Sebagimana biasa bangunan seperti Platdueker tentu memiliki pondasi sebagai alas kekuatan bangunan namun hal ini tidak terlihat pada bangunannya.
Tim dari Inspektorat Luwu Timur saat memeriksa sejumlah bangunan di Desa ini telah diinformasikan dari awak media kalau ditemukannya beberapa kejanggalan namun entah bagimana dari sejumlah temuan yang singgung di atas tidak koreksi sebagai bahan perbaikan. Sehingga dapat diartikan bahwa Inspektorat tidak menemukan indikasi kerugian dan dianggap layak diterimah. (mul/rdw)