Baca Juga :
Mangkutana, Batarapos
Keberadaan Stone Cruser PT.Latanindo di Desa Kasintuwu, Kecamatan Mangkutana, Luwu Timur, yang dinilai masyarakat tidak membawa dampak positif bagi masyarakat Kasintuwu, yang nota bene hasil bumi yang merupakan sumber penghasilan PT.Latanindo berasal dari Desa Kasintuwu.
Hal ini kemukakan salah seorang tokoh pemuda Desa Kasituwu kecamatan mangkutana (Jusnain Metaso, SE), menurutnya keberadaan PT.Latanindo yang lumayan lama di Desa Kasintuwu, tidak berdampak positif terhadap warga Desa, dimana masyarakat sendiri ketika membeli material di perusahaan ini dikenakan harga tinggi, selain itu ia juga menegaskan jika pemerintah Daerah harus melakukan penertiban terhadap perusahaan ini, selain tidak membawa dampak positif dan melakukan pencemaran lingkungan, juga diduga tidak mengantongi izin resmi.
“keberadaan PT.Latanindo di Desa kami tidak berdampak positif terhadap masyarakat, justru merugikan masyarakat, dimana pengerukan sungai kalaena mengakibatkan pencemaran dan pendangkalan terhadap sungai, polusi udara yang di sebarkan perusahaan ini setiap hari di irup oleh masyarakat, sementara giliran masyarakat yang membeli material di perusahaan ini di kenakan harga mahal, dari segi mana perusahaan ini mensejahterakan masyarakat setempat, mewakili tokoh pemuda dan pemerhati pembangunan di Luwu Timur saya menegaskan agar pemerintah terus melakukan penertiban terhadap perusahaan ini berdasarkan gencarnya sosialiasi lapangan oleh Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Luwu Timur” jelasnya
Ia juga mengapresiasi tindakan Dinas Lingkungan Hidup (LDH) Luwu Timur yang gencar dalam sosialisasi pencemaran lingkungan serta melakukan peneguran terhadap perusahaan ini, namun menurutnya akan lebih baik jika perusahaan ini terus di tertibkan paling tidak di stopkan beroperasi dikarenakan perusahaan ini diduga belum mengantongi izin tambang. (HS)