Malili, Batara pos
Program Pemerataan Dokter Spesialis di Seluruh Wilayah Indonesia disambut baik Bupati Luwu Timur, HM Thorig Husler. Menurut Husler salah satu solusi untuk mengatasi masih minimnya dokter spesialis di daerah bisa ditempuh dengan program ini.
Baca Juga :
- DP2KB Lutim Gelar Workshop Advokasi KIE
- Rapat Paripurna DPRD, Husler : Keberhasilan Pengelolaan Keuangan Hasil Kinerja Eksekutif dan Legislatif
- IKA SMP Mangkutana Ikut Ramaikan HUT RI Ke-74
- Wabup Irwan Dampingi Dirjen Kementerian LHK RI Pantau Limbah PT. Vale
- Husler Hadiri Perayaan Odalan Umat Hindu di Kalaena
- Dinkes PPKB Sidrap Studi Tiru di Kampung KB Pongkeru Luwu Timur
Pernyataan ini disampaikan Husler usai menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) program Wajib Kerja Dokter Spesialis (WKDS) dengan Sekretaris Jendral Kementerian Kesehatan, dr. Untung Suseno Sutarjo, M. Kes di Redtop Hotel & Convention Center, Jakarta, Senin (24/07/2017).
Menurutnya, melalui kerjasama program WKDS ini, akses pelayanan kesehatan kepada masyarakat tentu menjadi lebih baik dengan dukungan dokter spesialis.
Apalagi kata Husler, program ini juga sejalan dengan rencana pemerintah daerah untuk menempatkan satu dokter satu desa.
Direktur RSUD I Laga Ligo Wotu, dr. Rosmini Pandin mengatakan untuk tahap awal dari MoU ini, pihaknya mengusulkan dua dokter spesialis yakni dokter spesialis anak dan dokter spesialis penyakit dalam.
"Namun ini hanya tahap awal, permintaan dokter spesialis akan terus berlanjut sesuai dengan kebutuhan daerah," ungkap Rosmini.
Rosmini menjelaskan jumlah dokter spesialis berdasarkan data RSUD I La Galigo sebanyak 18 dokter. Dari ke-18 orang tersebut, 16 diantaranya dokter spesialis tetap dan 2 orang lainnya merupakan dokter yang dikerjasamakan berdasarkan nota kesepahaman (MoU). (hr/hms/kominfo).