Malangke.Btr pos
Manre saperra merupakan ritual datu Luwu Untuk menunjukkan ikatan batin dengan rakyatnya.Makanan akan dihidangkan diatas kain putih panjang sebagai wujud kebersihan hati dan kepedulian raja dan rakyat.Prosesi Manre saperra merupakan rangkaian akhir dari ritual adat luwu mappalesso samaja raja luwu.
Prosesi Manre saperra yang dilaksanakan di Datok Pattimang kecamatan malangke ini adalah rangkaian acara dari perayaan HUT Lutra ke 18.( 18/4)
Baca Juga :
- Polres Luwu Utara Kembali Meringkus Pelaku Pencabulan Anak Dibawah Umur
- Akibat Banjir, Puluhan Rumah Di Kecamatan Malangke Terendam
- "Pesta Adat Ma'gawe Samampa", Bupati Indah Harap Jadi Momentum Penyejuk Hati
- Personil Polsek Baebunta Bubarkan Pesta Miras di Desa Sassa
- Jelang HUT RI Ke-74, Pemkab Luwu Utara Gelar Rapat Pemantapan
- TNI, Polri Siap Amankan Pemberangkatan JCH Luwu Utara
Hadir dalam kegiatan manre saperra ini Bupati luwu utara Hj. Indah putri indriani, wakil bupati luwu utara Muh. Thahar Rum, Paduka Sri Datu Luwu Lutfi A. Mutty,forum komunikasi pimpinan daerah (FORKOPIMDA),Wakil walikota pare-pare,12 dewan adat luwu, dan para pimpinan SKPD.
Dalam sambutannya datu luwu yang di wakili oleh opu pabbicara H.M.Luthfi A. Mutty menyampaikan bahwa adat kini di lindungi oleh konstitusi yang ada sehingga mari kita menjaga kelestarian adat yang ada.
Opu pabbicara juga mengutarakan rasa syukur yang sebesar-besarnya kepada seluruh elemen yang membantu untuk mensukseskan ritual adat mappalesso samaja yakni upacara menunaikan nasar datu luwu Andi Djemma.
Seraya dengan hal tersebut Bupati Luwu Utara Indah Putri Indriani dalam sambutannya menyampaikan penghargaan dan terima kasih yang setinggi-tingginya atas kesediaan para raja dan sultan serta permaisurinya yang telah berkunjung ke tana luwu.serta tak kalah penting kepada semua panitia yang bekerja keras dalam mensukseskan kegiatan ini.
Selain itu bupati luwu utara juga menambahkan pelaksanaan ritual adat merupakan upaya untuk memelihara nilai-nilai perekar bangsa.
"prosesi ritual adat seperti ini adalah upaya untuk memelihara nilai-nilai perekat bangsa agar kita tetap utuh dalam sebuah ikatan sebuah bangsa yang memang mutlak di perlukan" jelas indah
Dia juga menambahkan kita mesti tetap berpegang teguh pada adat,sesuai semboyan yang mengatakan "patupai ri ade'e dan pasandre ri sara'e" yang artinya bertumpu pada adat dan sandarkan pada syariat agama." tutup indah. ( Drs ).