Baca Juga :
Demam Berdarah Dengue (DBD) nampaknya masih membutuhkan banyak perhatian dari masyarakat dan pemerintah. Karena sampai saat ini setiap kali musim hujan ataupun pancaroba datang, ada saja beberapa wilayah yang masih terkena serangan penyakit ini. Bahkan tak jarang menelan banyak korban khususnya dari kalangan anak-anak.
Berangkat dari hal itu, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Luwu Utara mencanangkan satu gerakan yang dinilai dapat menangani kasus ini dengan lebih efisien yaitu Gerakan Satu Rumah Satu Jumantik.
Jumantik singkatan dari Juru Pemantau Jentik, merupakan anggota masyarakat yang secara sukarela memantau keberadaan jentik nyamuk Aedes aegypti di lingkungannya, melakukan pemberantasan sarang nyamuk secara rutin, serta meningkatkan kewaspadaan masyarakat menghadapi demam berdarah dengue (DBD).
Bupati Luwu Utara, Indah Putri Indriani, saat melakukan pencanangan gerakan ini secara simbolis di Lapangan Subiantoro Sukamaju, Luwu Utara, Kamis (2/3), mengatakan, dengan adanya program satu rumah satu jumantik diharapkan dapat menekan kasus demam berdarah di Luwu Utara.
"Demam berdarah masih menjadi permasalahan serius, tidak hanya di Luwu Utara, tapi juga skala nasional, dengan pencanangan ini, semoga bisa menekan angka DBD. "kata Indah.
Data Dinas Kesehatan (Dinkes) Luwu Utara, kasus DBD di Kabupaten Luwu Utara setiap tahunnya meningkat. Pada tahun 2015 terdapat 169 kasus, sedangkan pada tahun 2016 meningkat menjadi 353 kasus.(Drs)
