Baca Juga :
(Tim Musrenbang Anak Turun Sawah Bersama Pelajar di Seko. Ini Ceritanya….. Seko)
Masamba. BTRpos
Banyak kisah yang bisa menginspirasi semua orang. Seperti yang dilakukan para pelajar di Kecamatan Seko, sebuah wilayah terpencil di dataran tinggi Kabupaten Luwu Utara. Seko memang kecil, tapi kecilnya Seko mampu menciptakan sejuta cerita inspiratif.
Salah satunya cerita tentang para pelajar ketika selesai bersekolah mereka tidak langsung pulang ke rumah, melainkan lanjut turun ke sawah membantu orang tua mereka. Iwan Fals berdendang dalam sebuah lagu “Anak sekecil itu berkelahi dengan waktu”, seperti itu kira-kira gambaran perjuangan mereka. Waktu adalah cinta, dan mencintai sekolah dan pekerjaan orang tua mereka adalah perjuangan yang tak ternilai oleh nominal rupiah. Bahagia itu selalu mensyukuri apa yang ada. Dan anak-anak Seko tahu betul bagaimana membahagiakan orang tua, termasuk membangkitkan senyum Tim Musrenbang Anak dari Bappeda.
Sekelumit cerita inspiratif ini adalah sebagian oleh-oleh yang dibawa pulang Tim Musrenbang Anak yang dipimpin langsung Kepala Sub Bidang Pembangunan Manusia dan Masyarakat Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Luwu Utara, Bulan Masagena. Kepada media ini dia bercerita bahwa para pelajar dalam sehari telah menjadwalkan agenda turun sawah usai bersekolah. Kegiatan seperti itu kata Bulan, saban hari dilakukan, dan itu sudah menjadi tradisi dari generasi ke generasi. Hal ini yang kemudian menarik minat tim Musrenbang Anak untuk ikut turun langsung membantu para pelajar.
“Sebenarnya bukan tim yang mengajak mereka turun ke sawah, melainkan mereka sendiri yang sudah menjadwalkan bahwa setelah pulang sekolah mereka manfaatkan waktu luang untuk turun ke sawah membantu orang tua mereka dalam mencari nafkah, dan itu sudah menjadi tradisi mereka sejak dulu,” jawab Bulan ketika ditanya apa motivasi Tim Musrenbang ikut turun sawah membantu para pelajar.
Antusiasme pelajar yang begitu menggelora ketika melihat hamparan sawah, ketika melihat butiran keringat orang tua mereka yang jatuh di pematang, itulah magnet sesungguhnya yang menarik minat tim Musrenbang untuk ikut merasakan kebahagiaan mereka.
“Melihat antusiasme mereka, kami dari tim musrenbang anak, tertarik bergabung bersama mereka untuk tanam padi, menikmati suasana desa, apalagi yang mereka tanam adalah padi tarone yang sangat dikenal sebagai beras unggulan Luwu Utara dari Seko dan moment seperti itu sangat jarang kami jumpai. Dan sekali mendapat kesempatan, kami tak ingin melewatkan begitu saja. Mereka bahagia, kami pun ikut merasakan kebahagiaan mereka,” pungkas Bulan (Drs/Lh).