Baca Juga :
Malili, BTRpos
Salah satu Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) yang berada di Luwu Timur di tiap-tiap Desa, yang pengolahan dananya telah mencapai Rp.1.702.775.000,- (Satu Milyar tujuh ratus dua ribu tujuh ratus tujuh puluh rupiah),yang mana modal awal (Dana Hibah) yang dikelolanya diketahui sebesar Rp. 100.000.000,- (seratus juta rupiah) sejak tahun 2011 lalu, terhitung enam tahun.
Gapoktan Manurung Jaya, yang terletak di Desa Manurung Kec. Malili Luwu Timur yang di ketuai oleh (Randa Embong), mampu mengolah keuangan yang perkembangannya meningkat pesat, Gapoktan ini juga telah merangkul 80 orang Anggota yang mana seluruh Anggota yang tergabung di dalamnya juga dipercaya dalam pengembangan berbagai usaha.
Gapoktan Manurung Jaya, sejak tahun 2011 hingga tahun 2016, telah merealisasikan beberapa bidang usaha produktif seperti, usaha perkebunan dengan jumlah dana kelola Rp.426.000.000,- Usaha Tanaman Pangan Rp.57.500.000,- usaha Peternakan Rp.28.000.000,- Industri Rumah Tangga Rp.33.000.000,- serta usaha Mikro sebesar Rp.1.164.275.00,-
Sebagaimana pemaparan para pengurus Gapoktan Manurung Jaya secara transparan dalam Rapat Anggota Tahunan (RAT) yang berlangsung di Desa Manurung Kec. Malili, Kamis (12/1/17), yang juga dihadiri langsung Kepala Kematan Malili, Perwakilan BP3K, perwakilan, BP4K, perwakilan Dinas Pertanian, dan Anggota Gapoktan Manurung Jaya.
Ketua Gapoktan Manurung Jaya (Randa Embong) Kepada Batarapos mengungkapkan jika suksesnya pengolahan Dana Gapoktan oleh Manurung Jaya dikarenakan para pengurus dan Anggota menjalin kerja sama yang baik, namun yang paling utama menurutnya adalah Anggota senantiasa mentaati seluruh peraturan Gapoktan Manurung Jaya.
"ini semua terlaksana atas kerja sama yang baik antara pengurus dan Anggota, begitupun dengan aturan yang diterapkan senantiasa disepakati oleh Anggota, dan kami sangat bersyukur sejak tahun 2011 lalu hingga tahun ini, dari modal 100 juta telah mencapai 1,7 M, kami pengurus sangat mengharapkan kepada seluruh anggota yang tergabung, agar kerja sama ini terus dipertahankan demi keberlanjutan pengolahan modal usaha ini" ungkap Randa Embong.(Lap..Swl)
