Pimpinan Umroh,Haji Dan Travel AMHATOUR : Tidak Benar Kami Menelantarkan Jamaah Umroh Atau Perusahaan Abal-Abal - Batara Pos

Peduli Kasih Batarapos


Pimpinan Umroh,Haji Dan Travel AMHATOUR : Tidak Benar Kami Menelantarkan Jamaah Umroh Atau Perusahaan Abal-Abal

Diposkan oleh On 16 Januari with No comments

Baca Juga :

Makassar BTR Pos,

             Pada pemberitaan oleh media ini secara online dan sejumlah media lainnya beberapa waktu lalu pada hari Minggu tanggal 11/12/2016, dimana redaksi media menerima informasi keluhan jamaah umroh langsung dari Bandara Internasional Soekarno Hatta di Jakarta secara mobile, atas jasa fasilitas pelayanan Umroh, Haji Dan Travel AMHATOUR yang beralamat Jalan Teuku Umar 10/46 Tallo Makassar. 

              Setelah beberapa waktu pekan disorot sejumlah media, Managemen  Umroh, Haji Dan Travel AMHATOUR memberikan klarifikasinya melalui website online media isinya membantah semua tuduhan yang dialamatkan kepadanya selaku jasa pelayanan travel setelah adanya keluhan salah satu jamaah yang merasa kecewa karena menuggu selama berjam-jam dibandara Soekarno Hatta Jakarta berikut klarifikasinya  11/1/2017 pukul 1:31 PM

               "Assalmu Alaikum.. kami dari pihak Amha Tour merasa dirugikan dengan pemberitaan ini … sebagai klarifikasi. Apa lagi dengan kata travel abal-abal n menelantarkan jamaah
…………………………………………….
Kami adalah Travel berizin dari Kemenag dan masalah keterlambatan pesawat dijakarta merupakan murni schedule dari penerbangan, dan justru jamaah mestinya bersyukur krna mestinya penerbngan yang seharusnya dipakai dengan harga paket yang dipilih cmn menggunakan maskapay AIR ASIA kemudian ada kendala sehingga kita upgrate ke Garuda …
Tolong bagi penulis sebelum menyebar berita fitnah (HOAX) tolong konfirmasi dlu kebenarannya kepada pihak travel kami dan kami merasa dirugikan trima kasih’’, ucapnya.

               Klarifikasi ini dipastikan resmi dikirim melalui salah satu staf Managemen Umroh,Haji Dan Travel AMHATOUR yang diketahui bernama Adi, setelah dikonfirmasi 16/1/1017 terkait kasus ini dikantor pusat travel AMHATOUR.

              Menurutnya apa yang diberitakan oleh media memiliki dampak negatif dikalangan masyarakat dan menimbulkan keresahan terhadap konsumen perusahaannya sekaligus mencoreng nama perusahaan  travel.

              Dirinya menyesalkan tidak adanya konfirmasi terlebih dahulu untuk penyeimbang berita oleh media sebelum pengangkatan berita minimal mengecek kebenaran atas informasi salah satu Jemaah yang diketahui bernama H.Syamsuddin asal Kabupaten Pangkep, saat hendak berangkat pulang menuju Bandara Internasional Sultan Hasanuddin Makassar.

          ''Kami sangat keberatan dituding oleh media merupakan perusahaan abal-abal, legalitas kami resmi terdaftar di kantor Kementerian Agama di puaat Jakarta, seharusnya media melakukan konfirmasi terlebih dahulu’’, tuturnya.

          Dijelaskannya, pada saat pemberangkatan Jemaah yang mengeluh tersebut awalnya diantar langsung oleh ustaz Arif, pada saat pemberangkatan itu ada 18 orang yang diberangkatkan gratis pembimbing, sementara flight Citilink ke Makassar 170 sementara flight dari Jeddah 450 tidak mungkin serta merta diberangkatkan satu flight dari Jakarta ke Makassar maka wajar ada Jamaah harus menunggu, akan tetapi mereka yang menunggu lama tersebut ditempatkan atau dimasukkan kehotel.

       ''Pada saat itu terdapat lima penerbangan ke Makassar karena tidak cukup untuk satu pesawat dan jauh sebelumnya sudah ada yang blok jadi kalo ada yang kosong harus diisi terus, kebetulan mereka ini yang pertama mendarat di Jakarta dan diberangkat jam 15.00 wib, pesawat yang dipergunakan ada dua yakni Citilink dan Air Asia, sebab ada dua paket disini paket murah dan paket mahal untuk paket mahal kita memakai Saudia, kami menjanjikan pesawat Garuda karena itu bentuknya bonus karena pesawat Air Asia pada saat itu tidak terbang maka sudah sepatutnya mereka Jemaah bersyukur, kita selama ini konektif dengan pesawat Citilink’’ jelasnya. 

         Hal yang sama dituturkan Direktur Utama Umroh,Haji Dan Travel AMHATOUR Drs.H.Amirullah Amri,MA dimana menyesalkan adanya pemberitaan sepihak oleh media terlebih adanya bahasa media istilah abal-abal untuk perusahaannya.

         '’Kami tidak menginginkan adanya pemberitaan sepihak saja, kemarin Jemaah yang berangkat ini jumlahnya 393 jika ingin professional, ada berapa diantara mereka merasa terlantar silahkan tanya mereka satu persatu, kemudian perusahaan travel AMHATOUR bukan travel abal-abal melainkan resmi dan pasti Kementerian Agama yang pertama menegur jika ada apa-apanya karena mereka memonitor kapan berangkatnya, apa penerbanganya dan memantau dibandara’’, tuturnya.

         Yang dimaksud dengan terlantar adalah apa bila Jemaah tidak memiliki tiket pemulangannya sementara pemberangkatan dan pemulangan kemarin memiliki tiket sebagai contoh kasus kemarin menyangkut pesawat Flynas yang batal terbang selama sepuluh hari apakah pihak travel disebut menelantarakan pihak Jemaah saat dijakarta ?, jawabannya tentu tidak.

         '’Untuk Jemaah pak Syamsuddin kebetulan saya tidak berada ditempat dan beliau lama menunggu sekitar delapan jam dibandara dan tidak mengetahui kapan terbangnya lalu menanyakan kepada petugas kami yang juga menjawab tidak tahu kapan diberangkatkan maka beliau menyimpulkan telah ditelantarkan, mungkin ini kosletnya’’, tambahnya.

         Menyangkut keberadaan pesawat Garuda sebenarnya dalam perjanjian dan penjualan untuk terbang bukan pesawat Garuda melainkan pesawat Air Asia, dimana Jemaah tersebut membelinya Air Asia, cuma saat itu pesawat Air Asia tidak terbang maka  dialihkan ke pesawat Garuda namun yang dipreoritaskan pada pesawat Garuda adalah mereka yang membayar paket mahal.

          "Sementara pak Syamsuddin membayar paket murah logikanya jika beliau di Garuda kemudian paket murah di Citilink tentu orang akan komplain sehingga beliau memakai Citilink dan kami beritahu sebelum terbang begitupun pada saat di Mekkah juga kami beritahu, cuma kami mengira Citilink konek langsung ke Makassar ternyata hanya sampai di Jakarta", paparnya.

             Citilink selanjutnya, karena memang interpal waktunya tidak sama dengan Garuda yang sering terbang sementara Citilink tidak, ketika terbang pagi nanti sore baru terbang lagi karena pesawatnya cuma tiga sehingga membuatnya lama menunggu di Jakarta sehingga beliau memahaminya terlantar.

             "Citilink tidak sama dengan Garuda saat berangkat dari Mekkah ke Jakarta Citilink harus singgah dibeberapa kota itupun hanya sebentar beberapa jam tidak lama, mungkin untuk mengisi bahan bakar, atau apalah jangan sampai ada apa-apanya jadi harus singgah untuk mendarat dahulu", ungkapnya.

             Sementara menyangkut dengan promosi melalui brosur yang mengatakan memakai pesawat Garuda bukan pesawat Citilink adalah tidak benar sama sekali, sebab pada penyebaran brosur tidak tercantum nama pesawat yang akan dipakai.

            "Silahkan perhatikan brosurnya kami tidak pernah mencantumkan nama pesawatnya, hanya saja pada saat penjualan disampaikan pesawatnya adalah Air Asia", jelasnya.

            Jadi semuanya masih keliru dalam memahami, menyimak terlebih menilai lalu menyimpulkan kesalah fahaman ini, dimana perjalanan umrah jemaah selama ini tetap berjalan setiap bulan bahkan setiap minggunya dengan pemberangkatan yang jumlahnya tidak sedikit sesuai schedule yang telah dijadwalkan oleh Umroh,Haji Dan Travel AMHATOUR. (Zul)

Next
« Prev Post
Previous
Next Post »