Baca Juga :
Wasuponda, BTRpos
Dalam rangka pelestarian budaya dan upaya peningkatan
hasil panen, kepala Desa Balambano Khaerullah S.Hi, sebagai penggagas
mengadakan syukuran tahunan atau pesta panen, yang mana acara tersebut dihadiri
oleh bupati luwu timur, wakil bupati luwu timur, Camat Wasuponda, Kapolsek Wasuponda, Danramil wasuponda, kepala
Desa se-Kecamatan Wasuponda dan tokoh tokoh masyarakat. Sebagaimana kegiatan
pesta panen atau yang lebih dikenal dengan bahasa adat padoe yaitu padungku, terlaksana
dari hasil musyawarah desa, dusun dan tokoh tokoh mayarakat yang dituangkan
dalam RPJMdes dengan maksud sebagai upaya untuk melestarikan kembali tradisi
dan budaya leluhur yang mulai dilupakan seiring perkembangan zaman.
Dalam penuturannya, Khaerullah S.Hi. mengatakan bahwa
ini merupakan acara syukuran tahunan dimana beliau masih mendapatkan acara
seperti ini pada tahun-tahun dimana beliau masih kecil dulu. kemudian berganti
kesibukan semua masyarakat, akhirnya kegiatan semacam ini seperti dilupakan, sehingga
beliau mencoba melakukan terobosan baru dengan mengumpulkan seluruh tokoh
masyarakat sebagaimana diketahui bahwa di desa balambano terdiri dari beberapa
etnis, suku dan budaya. untuk membahas dan menyatukan perbedaan dalam acara
syukuran tahunan dimana ini sudah masuk dalam RPJMdes, dimana tiap tahunnya
setiap suku diharapkan bisa melakukan kegiatan kegiatan budaya.
Contohnya kegiatan syukuran tahun ini kami menampilkan
Tarian Dero dengan tidak memakai elektone, atau dero yang sifatnya pantun berisi
nasehat nasehat, sehingga anak muda yang tidak pernah melihat ini sebelumnya
bisa memahami bahwa inilah keaslian dero yang selama ini mereka hanya melihat
tarian dero dengan menggunakan elektone tak bedahnya dengan musik masa kini
alias Dj, dan dengan goyangan yang sudah ditambah dan divariasi yang membuat
mereka tidak memahami bahwa inilah keaslian budaya padoe yang perlu dilestarikan.
Kemudian tahun depannya kami rencanakan, Karena
masyarakat kami terdiri dari etnis padoe, rongkong, toraja dan jawa, maka kami
merencanakan setiap suku menampilkan budayanya yang mana di salah satu dusun
kami mayoritas dihuni suku jawa bisa menampilkan kebudayaannya yaitu kuda
lumping. kami berharap dengan adanya ajang ini, masyarakat kami bisa semakin
mempererat tali silaturrahmi, saling mengisi dan saling menghargai kebudayaan
masing masing suku, demikian pula dalam ajang ini, dimana tokoh tokoh mayarakat
semua hadir maka kami bisa menyampaikan transparansi tentang anggaran yang kami
kelola, baik Alokasi Dana Desa, maupun Dana Desa. sehingga masyarakat yang
tidak ikut rapat ketika merancang RKP dan RPJMdes bisa memahami ketika ada
kegiatan kegiatan seperti ini. tutur kades balambano di akhir acara. (M.Ali)

