Luwu Timur saat ini dikenal dengan gencarnya pembangunan di berbagai lining sektor, hal tersebut sangat disambut masyarakat dimana penataan pemukiman warga yang mulai tertata dengan barisan bangunan yang menghiasi sepanjang jalur yang dilalui.
Baca Juga :
- Wabup Irwan Dampingi Dirjen Kementerian LHK RI Pantau Limbah PT. Vale
- Husler Hadiri Perayaan Odalan Umat Hindu di Kalaena
- Borong Produk UMKM, Irwan : Jika Ingin UMKM Berkembang, Kita Harus Membeli Produk Lokal
- Level Air Danau Towuti Naik, Wabup Irwan Mediasi Protes Warga Tiga Desa Pesisir Towuti
- Jembatan Ambruk Akibat Luapan Air Sungai, Husler : Segera Bangun Jembatan Alternatif
- IKA SMP Mangkutana Ikut Ramaikan HUT RI Ke-74
Namun semakin gencarnya pembangunan semakin gencar pula pengrusakan terhadap fasilitas umum, yang mana pengerjaannya dinilai baru seumur jagung namun sekejap dirusak oleh oknum yang tahunya hanya mengejar untung tanpa harus memikirkan kerusakan bangunan lain.
Seperti yang kerap terjadi di jalan poros penghubung Desa Pekaloa dan Mahalona kec. Towuti Luwu Timur, nampak salah satu pekerjaan penggalian drainase yang melibatkan alat Berat Eksavator untuk melakukan pengggalian, namun sayangnya alat yang digunakan bertumpuh pada aspal beton tanpa menggunakan alas ban, yang mengakibatkan permukaan aspal betol mengalami keretakan bekas ban alat berat tersebut.
Saat salah seorang awak media menyambangi kantor camat Towuti guna menyampaikan temuan tersebut, sontak Camat menghubungi kepala Desa Pekaloa, untuk menghentikan pengoperasian alat tersebut sebelum menggunakan alas ban sembari Kepala Desa mengungkapkan jika pekerjaan Drainase itu merupakan pekerjaan salah satu anggota DPRD Luwu Timur Dapil Towuti.
Untuk lebih memperjelas informasi tersebut, awak media ini mencoba menghubungi Anggota DPRD melalui via Handpone sesuai no Handpone yang diberikan Kepala Desa, sontak sang Anggota DPRD menjawab jika itu adalah pekerjaan teman “itu bukan pekerjaan saya pak, itu pekerjaan teman, nanti saya suruh perbaiki itu yang dia rusak, apapun itu fasilitas umum tidak boleh dirusak” jawabnya. (mrd)
Seperti yang kerap terjadi di jalan poros penghubung Desa Pekaloa dan Mahalona kec. Towuti Luwu Timur, nampak salah satu pekerjaan penggalian drainase yang melibatkan alat Berat Eksavator untuk melakukan pengggalian, namun sayangnya alat yang digunakan bertumpuh pada aspal beton tanpa menggunakan alas ban, yang mengakibatkan permukaan aspal betol mengalami keretakan bekas ban alat berat tersebut.
Saat salah seorang awak media menyambangi kantor camat Towuti guna menyampaikan temuan tersebut, sontak Camat menghubungi kepala Desa Pekaloa, untuk menghentikan pengoperasian alat tersebut sebelum menggunakan alas ban sembari Kepala Desa mengungkapkan jika pekerjaan Drainase itu merupakan pekerjaan salah satu anggota DPRD Luwu Timur Dapil Towuti.
Untuk lebih memperjelas informasi tersebut, awak media ini mencoba menghubungi Anggota DPRD melalui via Handpone sesuai no Handpone yang diberikan Kepala Desa, sontak sang Anggota DPRD menjawab jika itu adalah pekerjaan teman “itu bukan pekerjaan saya pak, itu pekerjaan teman, nanti saya suruh perbaiki itu yang dia rusak, apapun itu fasilitas umum tidak boleh dirusak” jawabnya. (mrd)
:)
:(
=(
^_^
:D
=D
|o|
@@,
;)
:-bd
:-d
:p