Baca Juga :
Bone, Batarapos.com - Bantuan Program Keluarga Harapan (PKH) dan Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) yang ada di Kecamatan Bengo, saat ini menjadi perbincangan hangat dikalangan masyarakat.
Program pemerintah yang diperuntukkan bagi warga kurang mampu, kuat dugaan tidak tepat sasaran, seperti yang terpantau awak media Batarapos.com, saat penyaluran Program Keluarga Harapan (PKH) yang berlangsung di Balai Pertemuan Mabbulosipeppa, di Desa Selli, Kecamatan Bengo, Kabupaten Bone, Selasa (18/6/19).
Menurut informasi warga setempat yang menolak dipublikasikan identitasnya mengaku bahwa, penerimaan bantuan PKH, banyak orang mampu.
"Saya tahu karena sekampungku, seperti di Dusun Pammase, ada juga saya liat, Nyapareng, serta dusun Libureng sendiri," jelas salah satu warga penerima PKH.
Selain itu, penyaluran bantuan Program Keluarga Harapan (PKH), juga keluhkan warga, lantaran saldo mereka ada yang kosong saat melakukan transaksi penyaluran, seperti yang dialami Darma.
"Tidak tau kenapa ! pas petugas gesek kartunya, dia bilang, "Kosong saldo ta Bu,". Tapi bukan cuman saya, masih ada penerima lain juga mengalami hal yang serupa," papar Darma.
Warga lain juga menambahkan, penyaluran PKH selalu bervariasi, ada yang menerima Rp. 200.000., Rp. 400.000., Rp. 500.000., serta Rp. 2.000.000 lebih, bahkan ada juga tidak ada sama sekali.
Usai penyaluran, kami pun mencoba konfirmasi kepada pendamping PKH, atas keluhan warga, namun sayang ! usaha kami tidak membuahkan hasil.
"Buru-buru ka ini, masih banyak penyaluran ku hari ini," ujar pendamping PKH Kecamatan Bengo, Yusuf,” jelasnya.
Sebelumnya kami juga sempat menyambangi kediaman Yusuf, selaku Sekretaris Desa (Sekdes) Desa Bulu Allaporenge, Kecamatan Bengo, Kabupaten Bone, yang juga merangkap sebagai pendamping PKH Kecamatan Bengo, Kabupaten Bone, pada hari Rabu, (12/6/19).
Saat itu, ia menuturkan bahwa, penyaluran Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) dan Program Keluarga Harapan (PKH) yang ada di Kecamatan Bengo, Kabupaten Bone, sejauh ini semuanya tepat sasaran.
"Sejauh ini, kami tidak mendapatkan informasi bahwa ada warga miskin yang tidak mendapatkan bantuan dari program pemerintah tersebut," papar Yusuf.
Terkait dengan adanya kouta 40 ribu lebih warga miskin di kabupaten Bone tidak tersentuh, kami tidak tahu menahu, karena sejauh ini, belum ada informasi yang diterima.
"Kalaupun kita usulkan, tidak ada juknisnya sama saja bohong, jadi susah juga, padahal kita selalu musyawarahkan, tapi saat penerimaan plat kartu, ternyata masih data awal, jadi susah memang," jelasnya.
Sampai saat ini, data penerima bantuan tersebut memang masih data awal. Jikapun ada pergantian, belum tentu juga terealisasi, karena harus dicetakkan kartunya, prosesnya juga memakan waktu yang lama, apakah kartunya terealisasi atau tidak, kecuali ada permintaan TKSK untuk perubahan baru.
Dari keterangan tersebut, kami pun melakukan penelusuran di tiga Desa yang ada di Kecamatan Bengo. Namun hasilnya, masih banyak warga yang tergolong miskin dan sangat memprihatinkan kondisi prekonomianya, sama sekali tidak mendapatkan bantuan pemerintah, dan terkesan dikucilkan.
Seperti yang ada di Desa Selli, Kecamatan Bengo, Kabupaten Bone, diantaranya, Yakku, Sanawi, Indo Rappe, Hadda, Mallu, Sahari, dan Sanatang. Desa Bengo, Kecamatan Bengo, Kabupaten Bone, diantaranya, Hale, Saeja dan Capi. Desa Bulu Allaporenge, Kecamatan Bengo, Kabupaten Bone, diantaranya, Hade, Jume, Mare, serta Bahar.
Dari daftar tersebut, tidak menutup kemungkinan, masih ada warga di dusun lain yang bernasib sama.
"Kami sangat berharap kepada pemerintah terkait yang menaungi program tersebut, agar mengintruksikan jajaranya untuk melakukan verifikasi ulang, mengingat saat ini, penerima manfaat di Kecamatan Bengo, kuat dugaan tidak tepat sasaran," tutupnya. (Yusri)