Baca Juga :
Luwu Timur, batarapos.com – Yosua Kalto, Kepala Administrasi PDAM Cabang Mangkutana, demikian nama yang dibidik oleh Cabjari wotu sejak tahun 2016 lalu, dalam penyelidikan hingga tahap penyidikan oleh Kejaksaan, ditemukan sekitar 40-an juta dana hasil tagihan bulanan dan pemasangan baru yang tidak disetor ke Kantor Kas PDAM Malili.
Anehnya, kasus dugaan korupsi ini sudah tiga tahun bergulir belum juga disidangkan, yang rencananya januari 2019 lalu namun kembali diundur, penyidik kasus ini pun masih terus melakukan penyidikan, hingga terduga pelaku telah melakukan pengembalian sebanyak 10 juta, tak hanya itu, penyidik juga masih membidik calon tersangka lain, seperti yang dikutip dari tribuntimur.com.
Tim Advokasi yang juga merupakan konsultan Hukum batarapos.com (Syafruddin Jalal) menanggapi terlalu lamanya kasus tersebut bergulir tanpa disidang.
“Mengincar Tersangka lain? Permyataan ini kan menimbulkan tanda Tanya, Berarti sudah tersangka tapi hingga saat ini belum dapat diketahui siapa gerangan dirinya itu, Padahal kasus dugaan korupsi PDAM lutim sudah lama ditangani oleh Penyidik Cabjari, Jangan dulu mengejar Tersangka lain itu, tersangka yang ada sudah bisa digiring ke pengadilan Tipikor, sembari menunggu hasil pengumpul bukti untuk menentukan tersangka lain jika ada” jelasnya
Dalam praktek peradilan, kata Syafruddin Jalal, biasanya Tersangka sudah diputuskan sebagai terpidana baru tersangka lain ditetapkan, Terlepas dari semua itu, makin berlarutnya penanganan kasus PDAM makin menimbulkan polemik ditengah masyarakat yang sudah tentu mendegradasi kepercayaan publik terhadap kinerja kejaksaan lutim” kata pria yang akrab disapa jalal
Soal pengembalian, lanjut Jalal, tidak menghapus tindak pidana hanya untuk menjadi penilaian yang baik oleh hakim dalam menentukan masa hukuman. (***)
:)
:(
=(
^_^
:D
=D
|o|
@@,
;)
:-bd
:-d
:p