Makassar, Batarapos.com - Memperingati Hari Pendidikan Nasional ikatan solidaritas Mahasiswa Bone jilid 2 duduki kantor Gubernur Sulawesi Selatan dalam aksinya. Kamis (2/5/19)
Aksi unjuk rasa Mahasiswa yang tergabung dalam ikatan solidaritas Mahasiswa Bone jilid 2 yang di gelar di fly over hingga bergeser ke pelataran kantor Gubernur Sulawesi Selatan menuai gesekan dari petugas satpol PP saat peserta aksi mencoba menerobos masuk ke halaman kantor Gubernur Sulawesi Selatan.
Baca Juga :
- Baksos, IPMIBAR Bersama Puskesmas Lamuru Lakukan Pemeriksaan Kesehatan Gratis
- Tiba di Makassar, Jenazah IYL Dimakamkan Hari Kamis
- Mantan Kasat Narkoba Polres Luwu Timur Jalani Sidang Etik, Ini Sangsinya !
- Bupati Luwu Timur Hadiri Open House Gubernur Sulsel
- Membongkar Kasus Pasar Sentral Makassar : Perjanjian Kerjasama Pemkot Dengan PT.MTIR
- Video : MTs Al-Ihsan Memprihatinkan, Kasek Malas Ngantor
Dalam aksinya Andi Ipong selaku jendral lapangan membacakan pernyataan sikap tuntutan yaitu :
1. Meminta kepada bapak menteri dalam Negeri untuk mengevaluasi kinerja bupati Bone selama dua periode.
2. Meminta kepada gubernur Sulsel guna mendesak bupati Bone Andi Fashar Padjalangi agar transparansikan anggaran beasiswa untuk Mahasiswa Bone.
3. Mendesak kepada bupati Bone agar memperhatikan sarana dan prasana pendidikan SD, SMP, SMA di daerah pelosok kabupaten Bone yang jauh dari kata kelanyakan.
4. Kiranya anggota DPRI komisi X mengawasi dan mengawal aspirasi kami.
Lanjut Muzakkar selaku koordinator lapangan (korlap) solidaritas Mahasiswa Bone juga mengatakan di hari Pendidikan Nasional setiap tahunnya bukanlah hanya sebagai siromonial semata bagi kami, melainkan perhatian khusus yang diberikan oleh pemerintah kabupaten dalam hal ini Bupati Bone Andi Fashar Padjalangi.
"Dalam UU 20 Pasal 5 Tahun 2003 menegaskan setiap warga Negara mempunyai hak yang sama untuk memperoleh pendidikan yang bermutu dan warga Negara di daerah terpencil atau terbelakang serta masyarakat adat yang terpencil berhak memperoleh pendidikan layanan khusus," ucapnya.
Hal senada juga dilontarkan Asmin juga selaku korlap mengatakan seiring waktu berjalan sampai sekaran dunia pendidikan di kabupaten Bone sangatlah memperhatikan dimana diketahui bahwa angka penganguran (putus sekolah) relatif masih tinggi sedangkan sarana maupun prasana Sekolah tingkat SD, SMP, dan SMA tidak didukung dengan fasilitas belajar-mengajar yang layak.
"Bupati Bone sudah memasuki 2 priode masa jabatannya namun seolah tidak peka dan menutup mata terhadap segala ketimpangan yang ada dimasa pemerintahanya," katanya.
Lanjut Asmin mengatakan mengingat Hari jadi Bone baru - baru ini Gubernur Selawesi Selatan telah mengalokasikan anggaran APBD Tahun 2019 sekitar 264,67 M kepada Bupati Bone.
"Dikemanakan anggaran yang digelontarkan oleh gubernur?? jangan-jangan masuk kantong pribadi," ujar Asmin dengan nada keras. (Yusri)