Baca Juga :
Luwu Timur, batarapos.com - Sejak dibawah naungan Dinas Pendidikan Provinsi, nasib guru honorer tingkat SMA tidak jelas, jika tak ada usaha sampingan, guru honorer bisa tak makan.
Seperti yang diungkapkan salah satu guru honorer di SMA.N 13 Luwu Timur (Suwarni), sejak tahun 2019 terhitung 5 bulan dirinya belum pernah menerima upah sebagai guru honor.
Dirinya harus berjuang untuk kebutuhan hidup sehari-hari, mengingat saat ini menjelang lebaran, dimana kebutuhan melonjak secara signifikan, namun lagi-lagi belum menerima upah sebagai honorer.
"Sudah 5 bulan belum terima upah, kalau tidak pintar-pintar ki usaha sampingan bisa-bisa tidak makan ki, apa lagi ini mau lebaran, kebutuhan melonjak, bisa-bisa juga nanti biar zakat fitra tidak bisa mi dibayar, nasib guru honor" ungkapnya.
Jangankan THR, upah kerja pun belum dibayarkan, sehingga wajar jika para guru honorer gigit jari melihat para guru PNS berbelanja kebutuhan lebaran.
"Boro-boro THR, upah kerja kita saja belum dibayar, kami guru honor sekarang tinggal gigit jari menonton PNS lainnya belanja kebutuhan lebaran" tambahnya. (***).