Baca Juga :
Luwu Timur, batarapos.com - Hampir sebulan setelah kendaraannya ditarik, salah satu nasabah Adira Finance (Saremben) didampingi rekannya mendatangi kantor Adira Mangkutana, pada tanggal 25 April 2019 lalu.
Kedatangan Saremben guna mempertanyakan mobilnya yang ditarik pada tanggal 30 Maret 2019 lalu, namun kondisi Saremben saat mendatangi kantor Adira diduga dikendalikan Minuman Keras (Miras).
Cara bertanya dan reaksi Saremben seperti diluar kesadaran serta mengeluarkan aroma Miras saat berbicara, tak hanya berkata kasar, ia juga sempat memukul meja karyawan Adira, namun reaksi tersebut tak digubris oleh pihak Adira, mengingat Nasabahnya berbau alcohol.
“Sepertinya dia dikendalikan minuman keras saat datang pertanyakan unit yang kami tarik, karena cara bicaranya yang tidak control terbawa emosi dan tidak nyambung serta berbau alcohol, dia juga sempat memukul-mukul meja dan mengancam kami, tapi kami tidak gubris karena kami tau ini orang dikendalikan minuman keras” ungkap Jacky Luttu selaku CCH Adira Finance.
Buntut dari penarikan mobil tersebut, Saremben melaporkan pihak Adira Ke Mapolres Luwu Timur dengan tudingan penipuan dan penggelapan, sementara berdasarkan data dan dokumentasi, Saremben saat penarikan unit dengan ikhlas menyerahkan dan diberi waktu untuk melunasi tunggakan angsuran, namun hal tersebut tidak dilakukan.
Senada dengan penyampaian Saremben saat berkunjung ke Kantor batarapos.com, sepintas ia mengatakan bahwa sebenarnya ia tidak menginginkan mobilnya kembali namun terlebih ia ingin pihak Adira tahu jika dirinya juga bisa melapor ke Polisi.
“Sebenarnya tidak saya harap mi saya itu mobil mau ku ambil kembali, intinya supaya mereka (Adira red) tahu kalau saya juga bisa melapor, biar dia rasakan” ucapnya dihadapan oknum LSM yang mendampinginya.
Berdasarkan pengakuan pihak Adira, bahwasanya, nasabah tersebut bukan hanya sekali atau dua kali mengalami tunggakan angsuran, akan tetapi awal-awal star angsuran pun sudah mulai menunggak. (HS)