Poso, Batarapos.com - Budidaya tanaman Vanili atau yang dikenal dengan julukan Emas Hijau yang sebelumnya sempat ditelantarkan oleh masyarakat yang bermukim di Desa Kele'i, Kecamatan Pamona Timur, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah saat ini kembali di hidupkan kembali melalui sejumlah program yang disinergitasikan bersama antara Pemerintah Desa dan pihak Dinas Pertanian yang ada di kabupaten tersebut.
Baca Juga :
Pembudidaya'an itu sendiri selain dimaksudkan untuk meningkatkan pertumbuhan perekenomian masyarakat setempat juga bertujuan untuk mengembalikan ulang nama Kele'i sebagai salah satu Desa penghasil Vanili paling berkualitas di Sulawesi Tengah yang pernah dan sempat terkenal hingga sekitar tahun 2002 silam.
"Ya memang betul, pembudidaya'an Vanili merupakan salah satu program prioritas kami dimana kedepannya dipastikan akan mampu mendobrak roda perekonomian masyarakat, sekaligus untuk mengangkat kembali nama Desa Kele'i yang memang pernah terkenal dengan produksi tanaman Vanilinya tersebut," jelas Kepala Desa Kele'i, Iyan Lateka kepada media ini Jum'at (12/4/19) pagi tadi.
Warga Kele'i sendiri sangat mengapresiasi dan ikut berkomitmen mendukung program tersebut. "Dulu, desa kami ini yang paling terkenal dengan hasil Vanilinya tapi sampe sekitar tahun 2002 mulai tenggelam. Makanya kami sangat mendukung adanya program pembudidaya'an kembali tanaman tersebut," apresiasi satu warga bernama, Hitler Sawane dengan nada serius.
Harga Vanili sendiri ditingkat Nasional mencapai Rp. 6.000.000,- / kilo gram kering, sementara yang basah bervariasi berkisar Rp. 500.000,- - 600.000,- / kilogram, sementara di wilayah Kabupaten Poso karena masih kurangnya pembeli masih berkisar diantara Rp. 250.000,- hingga Rp. 300.000,- / kilogram basah. (Deddy. T)