Baca Juga :
- Tiba di Makassar, Jenazah IYL Dimakamkan Hari Kamis
- Bola Api Muncul di Langit Poso, Pemadam Kebakaran Panik
- Kasus Perselingkuhan Bupati Poso Semakin Memanas
- Suara Gemuruh Dari Bawah Tanah Masih Terdengar Di Poso
- Video : MTs Al-Ihsan Memprihatinkan, Kasek Malas Ngantor
- Baksos, IPMIBAR Bersama Puskesmas Lamuru Lakukan Pemeriksaan Kesehatan Gratis
Poso, Batarapos.com - Kondisi aliran air sungai yang belum stabil dan masih disertai dengan endapan lumpur pasca gempa berkekuatan M 5,8 yang terjadi Minggu (24/3/19) pekan lalu membuat puluhan kepala keluarga yang tinggal di sekitar bentaran sungai Meko Kecamatan Pamona Barat, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah terpaksa mengungsi ke kebun dan ke tempat-tempat tinggi yang dianggapnya aman dari ancaman bencana banjir.
Menurut keterangan warga, jalan pintas untuk mengungsi itu terpaksa mereka lakukan sebagai upaya untuk menyelamatkan keluarganya dari ancaman banjir bandang yang mereka prediksi bakal terjadi dan menghantam pemukiman yang mereka tinggali selama ini.
“Lebih baik kami semua menjauh dari sungai sebab kondisinya sudah tidak seperti biasanya, sudah keruh dan bercampur dengan endapan lumpur" jelas sejumlah kepala keluarga.
Sementara Kepala Dusun I, (Bertu Lauwale) saat dikonfirmasi membenarkan adanya keputusan masyarakat untuk mengungsi, Menurutnya, para kepala keluarga itu terpaksa mengungsi karena takut.
“Karena takut sampai mereka mengungsi, soalnya air Sungai Meko sudah semakin keruh disertai endapan lumpur dan material-material lainnya, Kami curiga terjadi endapan dibagian hulu apalagi di bagian atas itu terdapat puluhan anak sungai yang tergabung menjadi satu dan mengalir ke sungai ini, Itu yang buat para warga semakin cemas dan takut” jelasnya
Seraya menambahkan jika hingga saat ini belum ada tindakan-tindakan investigasi yang dilakukan oleh pihak-pihak terkait terhadap kondisi tersebut, yang setidaknya memberi penjelasan kepada masyarakat untuk bisa tenang.
“Yang kami harapkan agar kondisi yang terjadi dibagian hulu itu segera di cek, agar ada penjelasan kepada masyarakat, tapi sampai sekarang tidak ada juga gerakan itu, selain upaya yang dilakukan oleh pihak Polsek Pamona Barat tapi itupun tidak berhasil mencapai titik teratasnya" Tambahnya. (DEDDY. T)