Baca Juga :
Burau, batarapos.com – Terkuak dugaan korupsi yang diduga dilakukan oleh mantan bendahara Desa Mabonta, Kecamatan Burau, Luwu Timur senilai ± Seratus Juta Rupiah, yang terjadi pada triwulan ke empat tahun 2017 lalu.
Dugaan korupsi oleh bendahara dilakukan dengan cara melakukan pencairan Alokasi Dana Desa (ADD) pada triwulan ke empat tanpa sepengetahuan Kepala Desa.
Hingga kini, mantan bendahara Desa Mabonta inisial JH diberhentikan dan konon saat ini tengah berada di Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah.
Saat dikonfirmasi, JH membenarkan hal tersebut, menurutnya saat ini dirinya tengah merantau mencari dana untuk dilakukan pengembalian, melalui telpon genggamnya, JH berharap agar kejadian tersebut tidak terpublikasi.
“Iya benar pak, sekarang saya merantau cari uang untuk kembalikan, tolong jangan mi dipublikasikan pak” ungkap JH
Hal tersebut juga dibenarkan Kepala Desa Mabonta (Hamansi), kepada batarapos.com, ia menjelaskan, jika ADD triwulan ke empat dicairkan oleh bendahara tanpa sepengetahuan dirinya, dimana ia juga mengakui jika tandatangannya di palsukan saat pencairan, atas kejadian itu, Kepala Desa melakukan pergantian Bendahara.
“ADD triwulan empat tahun 2017 lalu senilai kurang lebih seratus juta, dia cairkan tanpa sepengetahuan saya, tandatangan saya pun dipalsukan, atas kejadian itu, saya usulkan ganti bendahara, dan sekarang JH merantau di Morowali untuk cari uang gantikan dana tersebut” jelasnya. (Asril)