Jakarta, Batarapos.com
Wakil Bupati Luwu Timur, Irwan Bachry Syam, didampingi Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Luwu timur, Andi Makkaraka, menghadiri acara Fokus Group Discussion (FGD) pelaksanaan hibah kapal pelayanan rakyat hasil pembangunan tahun 2018.
Acara yang dilaksanakan oleh Kementrian Perhubungan Republik Indonesia (Kemenhub) ini, digelar di Hotel Redtop Jakarta pada Senin-Selasa (10-11/12/18).
FGD yang bertemakan “Peranan Kapal Pelayaran Rakyat Hibah Dari Kementrian Perhubungan Kepada Pemerintah Daerah Untuk Meningkatkan Konektivitas Transportasi Laut Dalam Mewujudkan Program Nawa Cita” dihadiri oleh sejumlah kepala daerah se-Indonesia.
Baca Juga :
"Kehadiran kami disini bersama jajaran, tidak lain untuk menyamakan persepsi dan pemahaman dari semua pemangku kepentingan terkait pelaksanan hibah kapal pelayanan rakyat hasil pembangunan tahun 2018 oleh Kementrian Perhubungan," ungkap Irwan.
Lanjutnya, Irwan yang mendampingi Kepala Dinas Perhubungan saat memaparkan dokumen kelengkapan Kabupaten Luwu Timur terkait kesiapan pemerimaan bantuan kapal hibah menuturkan bahwa, Kabupaten Luwu Timur salah satu dari 94 Kabupaten/Kota yang telah diusulkan untuk Menerima kapal Hibah tersebut.
Dalam FGD itu, kata Irwan Bachry Syam, Kementrian Perhubungan dan Pemerintah Daerah nantinya membahas upaya untuk meningkatan pelayanan transportasi laut ke daerah-daerah yang lebih dalam dan belum terlayani angkutan kapal perintis.
“Pemerintah pusat akan mengembangkan pelayaran rakyat (Pelra). Termasuk juga dengan membangun armada kapal Pelra di galangan-galangan kapal tradisional," ujarnya.
Pembangunan kapal pelayaran rakyat tersebut merupakan wujud kepedulian Pemerintah dalam meningkatkan usaha ekonomi pelayaran rakyat baik untuk galangan tradisional maupun masyarakat lokal. Selain itu, juga memberikan lapangan pekerjaan kepada masyarakat lokal yang berada di sekitar galangan/pelabuhan.
Untuk diketahui bersama, Kapal Pelayaran Rakyat (Pelra) yang dibangun oleh Kemenhub telah dilengkapi dengan fasilitas peralatan keselamatan yang cukup modern dan lengkap, seperti perlengkapan keselamatan jiwa, perlengkapan pencegahan kebakaran, perlengkapan navigasi, radio komunikasi seperti GPS dan AIS serta pencegahan pencemaran, serta tetap memperhatikan aspek kenyamanan penumpang.
Pada 2018 ini, Kementerian Perhubungan membangun 94 unit kapal Pelra. Rencananya kapal Pelra akan dihibahkan kepada Pemerintah Daerah di wilayah tertinggal, terluar, terpencil dan perbatasan (T3P) yang nantinya bisa difungsikan sebagai pendukung konektivitas tol laut.
“Hibah kepada pemda ini juga nantinya untuk meningkatkan peran serta Pemerintah Daerah dalam pelayanan transportasi angkutan laut bagi masyarakat lokal di wilayahnya baik untuk penumpang, barang maupun wisata,”tutup Irwan. (hms/ikp/kominfo)