Burau, Batarapos.com
Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) di Desa Jajajja, Kecamatan Burau, menggelar syukuran pesta panen atas hasil panen yang cukup melimpah tahun ini. Mewakili Gapoktan, Nasaruddin Baso mengatakan, secara umum hasil produksi panen di Desa Jalajja rata-rata mencapai 7,3 ton perhektar. Nasaruddin juga menyampaikan beberapa kendala seperti kelangkaan pupuk, tambahan irigasi dan kebutuhan traktor yang masih perlu ditambah mengingat luas lahan yang mencapai 244 hektare.
Pesta panen itu di hadiri Bupati Luwu Timur, HM. Thorig Husler, Anggota DPRD, Juddin Sira, Staf Ahli Hukum dan Pemerintahan, Budiman, Kepala Dinas Pertanian, Muharif, Camat Burau, Muhammad Sukri, Kepala Desa Jalajja, Sairul Sira yang berlangsung di wilayah pertanian Desa Jalajja, Rabu (5/12/18).
Baca Juga :
- Wabup Irwan Dampingi Dirjen Kementerian LHK RI Pantau Limbah PT. Vale
- Husler Hadiri Perayaan Odalan Umat Hindu di Kalaena
- Husler Lepas 159 JCH Luwu Timur
- Hadiri Pesta Panen, Husler : Mari Tingkatkan Produksi Pertanian Dan Wujudkan Swasembada Pangan di Lutim
- PKM Burau - Forum Biker Womantorauna Gelar Sunatan Massal
- IKA SMP Mangkutana Ikut Ramaikan HUT RI Ke-74
Bupati Luwu Timur, HM. Thorig Husler, mengaku bersyukur karena melalui pertemuan ini dapat diketahui kendala dan hambatan petani dalam meningkatkan produksinya. "Kalau tidak ada pertemuan ini, kita tidak tahu kebutuhan petani dilapangan. Saya bersyukur sudah disampaikan apa kebutuhannya," kata Bupati.
Terkait kelangkaan pupuk, kata Husler, memang selalu menjadi persoalan karena ini kewenangan Pemerintah Pusat. "Kita sudah meminta sesuai data yang kita berikan, namun tidak bisa diakomodir secara keseluruhan. Kalau ibaratnya petani butuh 100 persen, kita cuma dapatkan alokasi sekitar 30 persen. Salah satu solusinya, ya kita coba gunakan pupuk organik untuk mengurangi pupuk kimia," jelasnya.
Untuk jaringan Irigasi, kata Husler, Pemerintah Daerah sudah menyiapkan anggaran Rp. 1,3 Milyar dan akan dikerjakan tahun depan. "Semoga Januari tahun depan sudah bisa segera ditender agar kebutuhan petani bisa segera teratasi," jelasnya.
Terkait kebutuhan Traktor, Bupati mengatakan bahwa, sudah ada delapan traktor yang diberikan untuk delapan kelompok Tani di Desa ini, namun mengingat luas lahan yang mencapai 244 hektare, ternyata keluhan petani masih membutuhkan penambahan.
"Kondisi inilah yang perlu kami dengarkan. Oleh karena itu, untuk Desa ini akan kita tambah tiga traktor. Dua traktor untuk pekan ini dan tahun depan tambahan 1 traktor lagi," ungkap Husler.
Orang nomor satu di Luwu Timur ini juga mengatakan bahwa, tahun 2019, melalui Dinas pertanian akan kembali mengadakan 200 traktor.
Anggota DPRD Luwu Timur, Juddin Sira menambahkan bahwa, pasokan pupuk memang terbatas disebabkan kebijakan Pemerintah Pusat. Bahkan ia juga turut menyaksikan upaya Pemerintah Daerah untuk meminta tambahan pengadaan pupuk namun memang kondisi negara saat ini sulit untuk memberikan tambahan pupuk. (hms/ikp/kominfo)