Tomoni, Batarapos.com
Mengantisipasi perubahan iklim, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Luwu Timur, membekali warga Pelatihan Pengurangan Resiko Bencana dan Adaptasi Perubahan Iklim. Pelatihan ini dibuka Staf Ahli Ekonomi dan Keuangan, Askar, di Aula Hotel Sikumbang Kecamatan Tomoni, Jumat (7/12/18).
Kepala Seksi Pencegahan pada BPBD Luwu Timur, Mardani mengatakan, pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan sinergitas, koneksitas dan kesiapsiagaan dalam pengurangan resiko bencana dengan sasaran masyarakat Luwu Timur yang terdiri dari Tokoh masyarakat, Tokoh agama, Tokoh pemuda, Tokoh wanita dan dunia usaha yang berjumlah 125 setiap angkatan.
Baca Juga :
- Perawat Lutim Dibekali Pelatihan Manajemen Nyeri
- Pusat Perbelanjaan Seragam Sekolah di Tomoni, Dipadati Pembeli
- Konsolidasi Pemantapan Kegiatan HUT RI Ke-74 Kecamatan Kalaena
- IKA SMP Mangkutana Ikut Ramaikan HUT RI Ke-74
- Wabup Irwan Dampingi Dirjen Kementerian LHK RI Pantau Limbah PT. Vale
- Husler Hadiri Perayaan Odalan Umat Hindu di Kalaena
"Total keseluruhan peserta berjumlah 250 orang, dibagi dua angkatan, dimana setiap angkatan berjumlah 125 orang yang merupakan perwakilan tiap kecamatan," jelasnya.
Lanjut Mardani, kegiatan ini akan berlangsung selama tiga hari, yakni 7 hingga 9 Desember 2018 dengan narasumber dari BPBD Provinsi Sulawesi Selatan, BMKG Andi Jemma Masamba, Manggala Agni dan Dinas Kesehatan Luwu Timur.
Mewakili Bupati, Staf Ahli Ekonomi dan Keuangan, Askar mengatakan, wilayah Luwu Timur memang rawan bencana. Secara geografis wilayah Luwu Timur di kelilingi sesar aktif yakni sesar palu koro dan sesar matano yang menyebabkan gempa bumi, belum lagi bencana longsor, banjir hingga bencana kebakaran.
Lanjut Askar, pemahaman akan penanggulangan bencana merupakan langkah yang tepat untuk meningkatkan kapasitas masyarakat, sehingga penanganan bencana dapat lebih cepat, tepat dan meminimalkan kerugian yang ditimbulkan akibat bencana.
"Momentum pelatihan ini sangat tepat karena saat ini sudah memasuki musim penghujan. Masyarakat harus senantiasa siap siaga terhadap berbagai peristiwa yang mungkin saja terjadi. Olehnya itu, manfaatkan dengan baik pelatihan ini," kuncinya. (hms/ikp/kominfo)