Malili, Batarapos.com
Bekerjasama dengan PT. Vale Indonesia Tbk., Pemerintah Kabupaten Luwu Timur mengadakan simulasi Rencana Tindak Darurat (RTD) pertama di Indonesia, yaitu RTD bendungan seri sungai Larona, di Gedung Masyarakat, Kecamatan Malili, Kamis (13/12/18).
Kegiatan ini dihadiri Kementerian PUPR, Ir. Hamzah Mangulang dari Balai Besar Wilayah Sungai Pompengan Janeberang.
Simulasi (Latihan Kesiapsiagaan) rencana tindak darurat sungai Larona diadakan bukan berarti bendungan dibawah pengelolaan PTVI dalam kondisi kritis, namun sebagai latihan kesiapsiagaan masyarakat dan pemangku kepentingan dalam menghadapi situasi darurat kegagalan bendungan.
Baca Juga :
- IKA SMP Mangkutana Ikut Ramaikan HUT RI Ke-74
- Wabup Irwan Dampingi Dirjen Kementerian LHK RI Pantau Limbah PT. Vale
- Husler Hadiri Perayaan Odalan Umat Hindu di Kalaena
- Dinkes PPKB Sidrap Studi Tiru di Kampung KB Pongkeru Luwu Timur
- DP2KB Lutim Gelar Workshop Advokasi KIE
- Rapat Paripurna DPRD, Husler : Keberhasilan Pengelolaan Keuangan Hasil Kinerja Eksekutif dan Legislatif
Hingga saat ini, bendungan dibawah pengelolaan PTVI merupakan salah satu bendungan di Indonesia dengan perawatan yang baik dan selalu dikontrol oleh komisi keamanan bendungan.
Dalam sambutan Bupati yang dibacakan Sekretaris Daerah Kabupaten Luwu Timur, H. Bahri Suli mengatakan, indikasi kondisi darurat bendungan adalah indikasi yang dapat diamati perkembangannya sehingga evakuasi dapat dilakukan jauh sebelum air naik.
"Oleh karena itu, saya berharap kegiatan ini dapat memberikan edukasi pada masyarakat tentang kesiapsiagaan dan bagaimana menghadapi kondisi darurat. Dan saya juga berharap masyarakat mampu mengenal lokasi master point dan lokasi evakuasi" ucap Bahri.
Pada simulasi ini Sekretaris Daerah Kabupaten Luwu Timur menyaksikan langsung proses evakuasi yang di lakukan oleh Tim Tagana, PMI, BPBD dan beberapa tim terkait. (hms/ikp/kominfo)